Riwayat Tongkat Kiai Cokro Pangeran Diponegoro, Pusaka untuk Perjalanan Spiritual
Riwayat Tongkat Kiai Cokro Pangeran Diponegoro, Pusaka untuk Perjalanan Spiritual--Foto: ist
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Riwayat tongkat-kiai-cokro Pangeran Diponegoro, pusaka untuk perjalanan spiritual.
Cerita Anies Baswedan saat menerima tongkat Cakra Pangeran Diponegoro kembali dibahas.
Anies Baswedan saat menerima tongkat pangeran Diponegoro tahun 2015.
BACA JUGA:Tongkat Cokro Pangeran Diponegoro yang Pernah Disentuh Anies Baswedan, Ini Kisahnya
Penyerahan tongkat tersebut di lakukan di Galeri Nasional pada pembukaan pameran Aku Diponegoro (5/2/2015). Penerima Yang tongkat adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) saat itu, Anies Baswedan.
Dalam sebuah video yang di unggah di akun Youtube resmi Anies Baswedan (28/7/2023), mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menceritakan pengalamannya menerima tongkat Cokro.
Anies menyampaikan bahwa penyerahan tongkat tersebut adalah rahasia karena banyaknya kolektor yang memburu tongkat tersebut untuk di simpan secara pribadi.
BACA JUGA:Kesaktian Tongkat Bung Karno, Diacungkan ke Muka Penjajah Langsung Tertunduk Ciut
Saat sampai ke Indonesia, Presiden Joko Widodo sedang berada di Filipina sehingga perannya di gantikan oleh Mendikbud.
“Saya tidak membayangkan tongkatnya sepanjang itu. Di foto tidak terlihat dimensinya,” kata Anies dalam video.
Gambaran tongkat yang pertama kali dilihat Anies di dalam foto tidak terlihat panjang. Namun, saat melihatnya secara langsung untuk pertama kali, Anies terkejut dengan ukurannya. Tongkat Cokro berukuran sekitar 150 cm, terbuat dari kayu yang sudah berumur lebih dari 200 tahun.
Di ujung tongkat, terdapat lempengan logam setengah melingkar yang menjadi asal usul nama Cokro atau Cakra. Anies juga menyampaikan kebanggaan dan rasa syukur atas kembalinya benda bersejarah tersebut ke tanah air.
BACA JUGA:Keistimewaan Tongkat Monyet dan Peci Hitam Bung Karno yang Bikin Penjajah Tertunduk
Anies mereka ulang apa yang ia sampaikan saat penerimaan, “Atas nama pemerintah dan bangsa Indonesia, kami terima tongkat ini dan kami akan rawat, kami jadikan sebagai sebuah artefak bersejarah yang bisa di lihat oleh semua anak bangsa lintas waktu.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: