Iklan RBTV Dalam Berita

Berawal dari Pengusaha, Ini Harta Kekayaan Kopli Ansori, Bupati Lebong yang Kembali Mencalonkan Diri

Berawal dari Pengusaha, Ini Harta Kekayaan Kopli Ansori, Bupati Lebong yang Kembali Mencalonkan Diri

Kekayaan Kopli Ansori, bakal calon Bupati Lebong--

Sikapnya sekarang yang hobi berbincang dan makan bareng petani di sawah nyatanya sudah dilakukannya sejak masa kecil.

BACA JUGA:Bahlil Sebut Pembatasan BBM Pertalite Mulai 1 Oktober 2024, Benarkah? Cek Faktanya

Kopli saat ini dikenal sebagai seorang kaya raya dengan berbagai kemewahan yang dimiliki. Di balik itu, sosoknya begitu tegar menjalani kehidupan. Sejak kecil, ia tidak begitu istimewa.

Seiring bertambahnya usia, Kopli mencoba peruntungan sebagai kenek salah satu sopir jasa transportasi di salah satu perusahaan pada tahun 1999. Itupun saat dirinya awal mulanya menjadi kenek.

"Setelah pulang sekolah, saya minta uang dari ibu untuk berangkat ke Bengkulu tahun 1999. Dikasih (ibu) modal Rp 15 ribu untuk naik ke Bus Wanoja mengadu nasib di Bengkulu," ceritanya.

Di Kota Bengkulu ia terasa baru karena tidak begitu akrab dengan lingkungan sekitar. Dari tahun ke tahun, ia mulai belajar menjadi seorang kenek mengikuti saudaranya. 

BACA JUGA:Kabar Buruk Bulan September, Harga TBS Kelapa Sawit Turun, Ini Harga Terbarunya

Akhirnya dia bekerja di salah satu perusahaan, demi bisa belajar menyetir mobil. Sebagai gantinya dia kerap mencuci mobil.

Namun, sembilan bulan berjalan ia memutuskan berhenti. Itupun karena dirinya hanya diupah Rp 125 ribu per bulan jadi sopir.

"Sembilan bulan kerja sebagai kenek, tapi saya tidak tahan," ucapnya.

Karena tidak ada lagi pekerjaan, ia mencoba membanting stir dengan berjualan ikan di Pasar Ribu Kota Bengkulu. Awalnya, ia mencoba dengan modal Rp 100 ribu.

"Aku mandiri dak pernah minta sama kakak," celetusnya.

BACA JUGA:BBM Pertalite Dibatasi Mulai 1 Oktober, Ini Daftar Mobil yang Dilarang Beli di SPBU

Sebulan kemudian, ia bertemu dengan rekan kerjanya semasa jadi kenek. Kopli kembali diajak untuk bekerja di salah satu perusahaan jasa transportasi pada tahun 2003. 

"Selama berangkat saya tidak pernah pulang-pulang ke Lebong. Diajak lagi oleh Ansyori warga Kota Donok Kecamatan Lebong Selatan. Disitulah mulai dilepas," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: