Viral se-Jagad Raya, Ini Profil Udin Irchamna, Anggota Dewan yang Bermodal 78 Suara
Udin Irchamna , anggota dewan dengan 78 suara--
Dalam perhitungan akhir, PPP dari Dapil tempat Udin bertarung mendapat jatah 1 kursi. Tapi bukan atas nama Udin, melainkan atas nama Cipto Prayitno. Sedangkan Udin, dengan meraih 78 suara, dia berada di urutan kedua peraih suara terbanyak di internal PPP Dapil 4. Di bawah perolehan suara Cipto Prayitno.
Sekali lagi, Udin menerima hasil itu. Dia gagal meraih impian menjadi anggota dewan Kabupaten Ponorogo. Udin bersiap kembali ke kehidupannya sehari-hari.
Namun cerita ini belum usai. Berselang beberapa saat kemudian, nasib baik mulai datang ke Udin.
Tepatnya pada 5 Mei 2024, Cipto Prayitno meninggal dunia di rumah sakit lantaran mengidap penyakit diabetes. Memang ini kabar duka, namun juga berimbas terhadap nasib Udin. Itu faktanya menurut hukum yang berlaku.
Karena Cipto Prayitno meninggal dunia, maka berdasarkan PKPU Nomor 6 tahun 2024 dan Surat Dinas KPU RI Nomor 664 Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017, maka posisi Cipto di DPRD Ponogoro digantikan calon lain peraih suara terbanyak di bawahnya atau kedua.
Tok...Udin Irchamna pun menjadi anggota dewan. Kemudian pada Minggu 1 September 2024, dengan berpakaian jas dan peci hitam, Udin datang ke gedung DPRD Ponorogo dan dilantik sebagai anggota DPRD Ponorogo.
BACA JUGA:Pembelian Dibatasi, Ini Daftar Mobil Toyota yang Tak Boleh Minum Pertalite
Proses dan Tantangan dalam Pemilu
Pemilu adalah proses yang kompleks dan sering kali memerlukan strategi dan sumber daya yang besar. Calon legislatif biasanya menghabiskan jutaan rupiah untuk kampanye, menghadapi tantangan dalam hubungan personal, dan mengalami tekanan emosional yang signifikan.
Banyak dari mereka yang merasakan frustasi ketika hasil pemilu tidak sesuai dengan harapan, terutama ketika modal yang dikeluarkan jauh lebih besar dibandingkan dengan jumlah suara yang diperoleh.
Dalam konteks ini, Udin Irchamna adalah contoh yang kontras. Dia mencatatkan namanya dalam sejarah politik lokal dengan hasil yang sangat unik.
Keberhasilannya tidak hanya menarik perhatian publik, tetapi juga menimbulkan berbagai spekulasi dan diskusi. Bagaimana mungkin seorang calon dengan hanya 78 suara bisa mendapatkan kursi dewan di tengah persaingan yang ketat?
BACA JUGA:Intip 8 Keunggulan Pertamax Green 92 Pengganti BBM Pertalite, Harganya Berapa?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: