Iklan RBTV Dalam Berita

Indodax Market Bitcoin Indonesia Kena Hack, Kerugian Capai Rp 221 Miliar, Dana Investor Aman?

Indodax Market Bitcoin Indonesia Kena Hack, Kerugian Capai Rp 221 Miliar, Dana Investor Aman?

Indodax Kena Hack--

Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) sebagai salah satu marketplace aset kripto terbesar dan paling terpercaya di Indonesia.

Pada tahun 2019, Indodax juga berhasil meraih dua sertifikasi internasional penting, yaitu ISO 9001:2015 dan ISO 27001:2013. Kemudian, pada Juli 2021, Indodax kembali mendapatkan sertifikasi internasional lainnya, yaitu ISO 27017:2015.

BACA JUGA:Dugaan Korupsi Dana Atlet PON Aceh-Sumut, TTI Desak Polda Aceh Usut Anggaran Konsumsi Rp 42,5 Miliar

Dengan demikian, Indodax kini memiliki tiga sertifikat ISO yang menunjukkan komitmen perusahaan terhadap standar internasional dalam hal manajemen mutu dan keamanan informasi.

Dengan pengakuan dari pemerintah Indonesia serta pencapaian sertifikasi internasional tersebut, Indodax telah membangun reputasi sebagai perusahaan penyedia platform investasi aset kripto yang andal dan aman.

Namun, serangan peretasan ini tentu menjadi tantangan besar bagi perusahaan yang selama ini telah mendapatkan kepercayaan dari jutaan investor di Indonesia.

Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya keamanan siber, terutama di industri yang sangat bergantung pada teknologi seperti aset kripto.

BACA JUGA:Info CPNS. 4.028 Pelamar Tuntaskan Pendaftaran, 12 Jabatan Nihil Pelamar

Serangan hacker di sektor kripto memang bukan hal baru. Sebelumnya, sejumlah platform kripto di seluruh dunia juga telah menjadi target serangan siber, dengan kerugian mencapai miliaran dolar.

Oleh karena itu, langkah Indodax untuk segera melakukan investigasi dan memperketat sistem keamanannya merupakan tindakan yang sangat diperlukan.

Selain itu, kerjasama dengan pihak-pihak terkait, termasuk Kominfo, sangat penting untuk memastikan bahwa insiden serupa tidak terjadi di masa mendatang.

Dengan upaya yang sedang dilakukan oleh manajemen Indodax dan dukungan dari pihak berwenang, diharapkan platform ini dapat segera kembali normal dan melayani para investornya dengan aman.

Sheila Silvina

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: