Mantan Polisi Kaya Mendadak Dalam Semalam Berkat Mesin ATM
Seorang mantan anggota polisi kaya mendadak karena bisnis mesin ATM--
Bisnis properti memerlukan modal besar dan biaya perawatan serta operasional yang tidak sedikit. Kemudian, pada tahun 2017, inspirasi datang dari rekan kerjanya yang sedang mencari tahu tentang bisnis mesin ATM.
Ide ini cukup menarik bagi Alex, karena modal yang diperlukan untuk memulai bisnis ATM relatif kecil dibandingkan dengan properti.
BACA JUGA:Siap Cair! Ini Syarat dan Cara Pengajuan Pinjaman Tanpa Agunan BRI Periode September 2024
Alex mulai mendalami bisnis ini dengan bergabung ke grup di media sosial, menonton video YouTube, dan membaca berbagai sumber yang terkait dengan dunia ATM.
Meskipun pengetahuan awalnya tentang bisnis ini sangat terbatas, dia merasa tertarik karena modal yang dibutuhkan jauh lebih rendah.
Dengan hanya sekitar US$ 3.000 (sekitar Rp 46 juta), dia sudah bisa memulai bisnis ATM yang jauh lebih terjangkau dibandingkan investasi properti.
Selain itu, risiko yang dihadapi juga lebih minim. Jika satu mesin ATM tidak menghasilkan pendapatan yang cukup di satu lokasi, dia bisa dengan mudah memindahkannya ke lokasi yang lebih strategis.
Pada tahun 2018, Alex memutuskan untuk memulai bisnis ATM sebagai pekerjaan sampingan. Mesin ATM pertamanya segera memberikan keuntungan.
BACA JUGA:Nessa Sandia Pamit Wakili Bengkulu ke Ajang Miss Tionghoa, Siap Tampilkan yang Terbaik
Dalam waktu tiga tahun setelah memulai bisnis ini, tepatnya pada Maret 2021, Alex memutuskan untuk berhenti dari profesinya sebagai polisi.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Insider, antara Januari 2021 hingga April 2023, bisnis ATM-nya telah menghasilkan penjualan sebesar US$ 12 juta (sekitar Rp 185 miliar), dengan keuntungan bersih mencapai US$ 2,5 juta (sekitar Rp 38,6 miliar) melalui perusahaan yang ia dirikan, ATMTogether.
ATMTogether menawarkan layanan pemasangan dan pengelolaan mesin ATM. Setelah menguasai seluk-beluk bisnis transaksi keuangan, Alex kemudian mendirikan perusahaan baru yang bernama Merchant Task Force, yang menyediakan layanan terminal kartu kredit.
BACA JUGA:Begini Kondisi Andy Lau Pasca Jatuh dari Panggung saat Konser 'Today Is The Day Tour'
Dari bisnis barunya ini, dia berhasil memperoleh pendapatan sebesar US$ 844.000 (sekitar Rp 13 miliar) dengan keuntungan bersih US$ 742.000 (sekitar Rp 11,4 miliar) dalam periode yang sama.
Pada awal bisnis ATM-nya, Alex mengambil cuti selama dua minggu untuk mencari lokasi strategis bagi pemasangan mesin ATM. Ia menyasar area ramai seperti tempat wisata, klub malam, restoran, dan kantor-kantor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: