7 Contoh Tradisi Maulid Nabi yang Dilaksanakan di Berbagai Daerah di Indonesia
7 tradisi Maulid Nabi di berbagai daerah Indonesia--
Di Aceh, salah satu kuliner khas yang sering disajikan saat perayaan Maulid Nabi adalah kuah beulangong. Kuah beulangong adalah masakan tradisional yang berasal dari Aceh Besar.
Masakan ini menggunakan daging sapi, kambing, atau kerbau, dan dimasak dalam porsi besar menggunakan kuali besar yang dikenal dengan nama belanga.
Proses memasak kuah beulangong memerlukan waktu dan tenaga yang cukup banyak, dengan waktu memasak sekitar dua jam.
Tradisi ini melibatkan kaum lelaki dalam proses memasaknya, dan kuah beulangong sering disajikan pada acara buka puasa atau perayaan hari besar Islam seperti Idul Fitri, Idul Adha, dan Maulid Nabi.
Masakan ini juga sering disajikan pada acara pesta, dengan daging kambing diganti dengan daging sapi.
5. Panjang Mulud di Provinsi Banten
Panjang Mulud adalah tradisi yang berlangsung di Provinsi Banten, khususnya di kota-kota seperti Serang, Cilegon, Pandeglang, dan Lebak.
Tradisi ini melibatkan pembuatan hiasan yang disebut Panjang, yang biasanya diisi dengan barang-barang seperti uang, baju, perlengkapan salat, dan lainnya.
Proses pelaksanaan Panjang Mulud dimulai dengan musyawarah untuk membentuk panitia dan menentukan waktu serta tempat acara.
BACA JUGA:10 Contoh Latihan Soal Tes Intelijen Umum (TIU) untuk CPNS 2024 Lengkap dengan Kunci Jawaban
Setelah Panjang selesai dibuat, acara dilanjutkan dengan ngeriung, yaitu makan bersama, dan tausiah maulid yang diadakan sehari sebelum pelaksanaan.
Esok harinya, acara Ngarak dilaksanakan dengan cara mengarak Panjang dari mesjid ke kampung sambil membaca doa, dzikir, dan salawat.
Setelah seluruh Panjang diarak dan didistribusikan, acara diakhiri dengan pembagian isi Panjang kepada seluruh warga yang hadir.
Tradisi ini memperkuat tali silaturahmi dan semangat gotong royong dalam masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: