Ini Contoh Tradisi Maulid Nabi di Sumatera yang Terkenal dan Unik
Tradisi Maulid Nabi di Sumatera--
Makanan dan buah-buahan tersebut akan menjadi rebutan bagi para orang tua yang hadir.
Selama acara berlangsung, para orang tua mengayun-ayunkan bayi mereka sambil diperdengarkan senandung sholawat Nabi.
BACA JUGA:Ketika Semua Makhluk Hidup Musnah Setelah Kiamat, Ada yang Percaya 5 Hewan Ini Bisa Bertahan Hidup
Setelah sesi ngayun selesai, setiap bayi digendong oleh orang tua mereka untuk dilakukan tepung tawar oleh tokoh agama.
Tradisi ngayun atau baayun ini merupakan warisan budaya dari nenek moyang suku Banjar, yang telah dilakukan secara turun-temurun oleh masyarakat Banjar yang merantau ke Sumatera Utara.
Ngayun massal ini merupakan bentuk pujian dan rasa syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW, dan masyarakat percaya bahwa tradisi ini akan memberikan perlindungan dan menjauhkan bayi dari berbagai penyakit.
BACA JUGA:Kiamat Semakin Dekat, Inilah 5 Tanda-tanda Menurut Rasulullah yang Mulai Bermunculan di Dunia
2. Bungo Lado
Di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, terdapat tradisi unik yang dikenal dengan nama Bungo Lado.
Secara harfiah, dalam bahasa Minangkabau, kata "bungo" berarti bunga dan "lado" berarti lada atau cabai, sehingga "bungo lado" berarti "bunga cabai."
Namun, dalam konteks tradisi ini, bungo lado memiliki makna yang lebih dalam, yakni "pohon uang."
Dalam perayaan Maulid Nabi, masyarakat Padang Pariaman membuat sejenis pohon hias yang dihiasi dengan uang kertas dari berbagai nominal.
BACA JUGA:Umat Muslim Harus Tahu! Inilah Tanda-tanda Kiamat Menurut Islam, Lengkap dengan Haditsnya
Uang yang ada di pohon tersebut kemudian dirajut atau dipasangkan pada sebuah ranting layaknya daun.
Jumlah uang yang dikumpulkan bisa mencapai angka yang sangat besar, hingga 10 juta rupiah untuk setiap pohon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: