Iklan RBTV

Bukan Sekadar Arak-arakan! Ini Sejarah Kebo Bule dalam Tradisi Malam Satu Suro

Bukan Sekadar Arak-arakan! Ini Sejarah Kebo Bule dalam Tradisi Malam Satu Suro

Tradisi kebo bule di malam 1 suro--

NASIONAL, RBTV.DISWAY.ID – Bukan Sekedar arak-arakan! ini sejarah Kebo Bule dalam tradisi malam satu suro.

Setiap tahun masyarakat Jawa pasti melakukan berbagai macam tradisi di malam satu suro. Malam ini sangata sakral bagi masyarakat Jawa. Malam satu suro juga bertepatan dengan 1 Muharram atau awal tahun Hijirah bagi umat muslim.

Salah satu tradisi yang masih sering dibudayakan sampai saat ini adalah awak-awakan Kebo Bule, tradisi ini telah berlangsung turun-temurun dan menjadi salah satu kepercayaan budaya yang sangat sakral dan memiliki makna spiritual dan sejarah.

BACA JUGA:Ini Misteri Dibalik Malam Satu Suro, Antara Mitos, Tradisi dan Larangan

Sejarah Kebo Bule dalam Tradisi Malam Satu Suro

Dilansir dari unggahan channel youtube @RISALAHMISTERI. Katanya, Kebo Bule adalah sepasang kerbau berwarna putih kemerah-merahan.

Kebo Bule dianggap sangat keramat oleh masyarakat. Katanya, Kebo Bule dipercaya sebagai pengawal pusaka keramat bernama Kyai Slamet. 

Namun, Kebo Bule dan pusaka Kyai Slamet adalah dua hal yang berbeda.

BACA JUGA:5 Mitos Malam 1 Suro, Malam Sakral Penuh Misteri dalam Budaya Jawa

Menurut penuturan Kanjeng Raden Aryo Winarno Kusumo, Wakil Pengageng Sasono Wilopo Keraton Surakarta, yang dilansir dari unggahan channel youtube tersebut, Kebo Bule selalu mengawal pusaka Kyai Slamet. 

Menariknya, pusaka Kyai Slamet sendiri tidak pernah diperlihatkan kepada publik, sehingga bentuk dan wujudnya masih menjadi misteri hingga kini.

Baik pusaka Kyai Slamet maupun Kebo Bule berasal dari tempat yang sama, yakni Pesantren Gebang Tinular yang terletak di Desa Tegalsari, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. 

BACA JUGA:Katanya Ini Deretan Weton yang Dilarang Keluar Karena Rentan Gangguan Gaib pada Malam 1 Suro

Pesantren ini didirikan oleh Kyai Muhammad Besari dan dikenal sebagai salah satu pesantren tertua di Pulau Jawa, pesantren ini disebut sebagai pelopor sistem pendidikan kurikulum yang terstruktur seperti yang kita kenal saat ini.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait