Iklan RBTV Dalam Berita

Moo Deng, Kuda Nil Mini Lucu Ini Viral di Medsos, Aksinya Sukses Memikat Para Pengunjung

Moo Deng, Kuda Nil Mini Lucu Ini Viral di Medsos, Aksinya Sukses Memikat Para Pengunjung

Moo Deng viral di Medsos karena tingkah lucunya--

Menurut data dari Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN), populasi kuda nil kerdil di alam liar diperkirakan hanya tersisa sekitar 2.000 hingga 2.500 ekor. 

Ancaman terbesar bagi mereka adalah aktivitas manusia, seperti penebangan hutan, penambangan, dan perburuan liar yang terus berlangsung.

Keberadaan Moo Deng dan kuda nil mini lainnya di kebun binatang memberikan harapan untuk upaya konservasi spesies ini.

BACA JUGA:Banyak yang Belum Tahu, Yuk Intip Asal Kampung Halaman 14 Pemain Keturunan Timnas Indonesia

Pengasuh Moo Deng, Atthapon Nundee, yang juga bertanggung jawab atas manajemen media sosial kebun binatang, berharap popularitas Moo Deng di media sosial dapat membantu meningkatkan kesadaran tentang pentingnya melindungi spesies kuda nil kerdil. 

"Semakin banyak orang melihat kuda nil kerdil di internet, semakin banyak yang jatuh cinta pada mereka. Dengan begitu, kita bisa mencegah perburuan liar terhadap spesies ini," ujar Atthapon kepada media.

BACA JUGA:Anti Ribet, Begini Cara Cek Umur Akun Mobile Legends, Langsung Cek Akunmu!

Dampak Positif dan Negatif Viral di Media Sosial

Fenomena Moo Deng yang viral di media sosial memberikan dampak positif bagi upaya konservasi satwa liar. 

Kehadiran video Moo Deng yang menggemaskan membantu meningkatkan kesadaran publik tentang kondisi satwa yang terancam punah. 

Semakin banyak orang yang peduli terhadap kuda nil kerdil, semakin besar peluang untuk melestarikan spesies ini di masa depan. 

BACA JUGA:Cara Menghitung Pajak Bangun Rumah Sesuai Aturan Terbaru, Penting Diperhatikan

Selain itu, popularitas Moo Deng juga mendatangkan banyak pengunjung ke Kebun Binatang Khao Kheow, yang secara tidak langsung membantu dalam pembiayaan upaya konservasi dan perawatan satwa di sana.

Namun, di sisi lain, ada kekhawatiran bahwa eksposur berlebihan terhadap satwa liar di media sosial dapat menimbulkan efek negatif. Sebuah studi pada tahun 2022 yang diterbitkan oleh Akademi Sains Royal Society of Canada menunjukkan bahwa media sosial dapat memiliki dampak ganda dalam konservasi satwa. 

BACA JUGA:Jangan Bingung, Ini 15 Jasa Pengiriman Motor Antar Pulau Terpercaya dan Terbaru 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: