Iklan RBTV Dalam Berita

Duh! Tidak Ada Hujan Lebih dari Dua Bulan, BMKG Sebut 38 Wilayah Ini Alami Kekeringan Ekstrem

Duh! Tidak Ada Hujan Lebih dari Dua Bulan, BMKG Sebut 38 Wilayah Ini Alami Kekeringan Ekstrem

Kekeringan Ekstrem--

2. Meningkatnya Penyebaran Agen Penyakit

Musim kemarau panjang dan kekeringan ekstrem juga bisa meningkatkan risiko penyebaran wabah penyakit, seperti leptospirosis, diare, dan kolera. Peluang kejadian penyakit ini akan meningkat ketika terjadinya kekurangan air untuk sanitasi atau kekeringan, atau saat terjadi banjir.

Ingat, jangan menyepelekan penyakit seperti kolera. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri yang bernama Vibrio cholerae.

Penyakit ini bisa terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak. Kolera ini bisa menimbulkan diare parah, sehingga menyebabkan dehidrasi.

BACA JUGA:Bareskrim Polri Sita Aset Bandar Narkoba Hendra Sabarudin, Tembus Rp 221 Miliar

3. Dehidrasi

Dehidrasi ini bisa disebabkan oleh beberapa penyakit seperti diare dan kolera, atau kondisi lingkungan seperti kekeringan ekstrem.

Sekitar 60 persen berat tubuh terdiri dari air. Seseorang dengan bobot 70 kilogram, menandakan terdapat 42 liter air dalam tubuhnya. Organ penting seperti otak dan jantung tiga perempatnya terdiri dari air. Bahkan, tulang yang keliatannya 'kering' sekalipun, 31 persennya terdiri dari air.

Awas, dehidrasi parah bisa menimbulkan sederet komplikasi. Mulai dari kejang, gagal ginjal, syok hipovolemik, hingga kematian.

BACA JUGA:Jangan Asal Pilih, Ini 7 Merek Tempat Makan Plastik Terbaik, Kualitas Makanan Tahan Lama

4. Sakit Mata

Udara yang kering dan debu mudah berterbangan ketika musim kemarau. Nah, kondisi inilah yang bisa meningkatkan risiko sakit mata dengan gejala mata menjadi kering.

Kondisi ini bisa terjadi ketika air mata tak memiliki kemampuan yang cukup untuk lubrikasi mata. Gejala yang muncul tak cuam itu saja, tapi bisa juga mata merah, belekan, hingga rasa mengganjal pada mata.

Berdasarkan data UN Water, pada 2025 seluruh wilayah Indonesia masuk ke dalam krisis air tingkat medium.

Artinya, air bersih ada tapi terbatas. Sedangkan Pulau Jawa (lebih dari 140 juta penduduk) masuk ke dalam kategori krisis air tingkat tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: