Terdakwa Pembunuhan Dante Dituntut Mati, Ristya Aryuni: Sesuai Harapan
Sidang Pembunuhan Dante--
BACA JUGA:Lowongan Kerja Komnas Perempuan Periode September 2024 Lulusan SMA, Posisi Petugas Keamanan
Berdasarkan hasil rekonstruksi, diketahui bahwa tersangka Yudha Arfandi sempat melihat ke kanan dan kiri sebelum menenggelamkan Dante.
Dalam adegan tersebut, Yudha terlihat memindahkan posisinya dari tepi kolam menuju bagian tengah bersama Dante. Selanjutnya, ia tampak menengok ke kanan dan kiri.
Setelah Dante kehilangan kesadaran, tersangka menekan dada korban dengan kedua tangannya. Seorang saksi bernama Sartono kemudian datang untuk memberikan bantuan, menggendong korban sendirian ke mobil, dan membawanya ke rumah sakit, diikuti oleh Yudha dan saksi lainnya.
BACA JUGA:Peristiwa Berdarah di Kabupaten Lebong, Pelakunya Diduga ODGJ
Pelajaran dari Kasus Dante
Dari adanya kasus pembunuhan Dante diatas, yang melibatkan terdakwa Yudha Arfandi, memberikan beberapa pelajaran penting yang bisa kita ambil:
1. Pentingnya Pengawasan Anak
Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya pengawasan yang ketat terhadap anak-anak, terutama ketika mereka berada di bawah pengawasan orang lain. Dante meninggal dunia saat berada di bawah pengawasan Yudha Arfandi, mantan kekasih ibunya.
2. Kekerasan dalam Hubungan
Kasus ini juga menyoroti bahaya kekerasan dalam hubungan pribadi. Yudha Arfandi diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap Dante karena dendam pribadi terhadap ibu Dante.
3. Proses Hukum yang Tegas
Tuntutan hukuman mati terhadap Yudha Arfandi menunjukkan bahwa sistem hukum dapat bertindak tegas terhadap kejahatan yang dianggap sangat kejam dan tidak manusiawi.
4. Pentingnya Bukti dan Rekonstruksi
Dalam kasus ini, rekonstruksi dan bukti CCTV memainkan peran penting dalam mengungkap kebenaran. Ini menunjukkan betapa pentingnya bukti yang kuat dalam proses peradilan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: