Miris! Seorang Karyawan Elektronik Meninggal Dunia, Gegara Izin Cuti Selalu Ditolak
Karyawan Elektronik Meninggal Dunia--
Berdasarkan laporan dari Bangkok Post, diketahui bahwa May pertama kali mengalami gejala sakit pada awal September. Ia didiagnosis menderita radang usus besar atau colitis dan dirawat di rumah sakit selama empat hari, dari 5 hingga 9 September.
Saat itu, May mengajukan cuti dengan membawa surat dokter sebagai bukti kondisinya yang tidak memungkinkan untuk bekerja.
Namun, meskipun sudah mendapat perawatan di rumah sakit, kondisinya tidak menunjukkan perbaikan signifikan.
Selama masa perawatan, May sempat memberi tahu teman-temannya bahwa dirinya belum merasa sehat dan membutuhkan waktu lebih lama untuk pemulihan.
BACA JUGA:Inilah Pelamar Prioritas PPPK Guru 2024 Menurut Menpan RB, Kamu Termasuk?
Sayangnya, karena cuti yang diajukan sudah habis, May harus meninggalkan rumah sakit dan berencana untuk meminta cuti tambahan selama dua hari lagi, yakni dari tanggal 10 hingga 12 September.
Kondisi Kesehatan yang Memburuk
Kondisi May yang terus memburuk membuatnya tidak mampu untuk kembali bekerja meskipun masa cutinya telah berakhir.
Oleh karena itu, ia meminta kepada manajernya untuk memberikan tambahan cuti sakit selama satu hari lagi, hingga 13 September. Namun, alih-alih mengizinkan, manajer May bersikeras bahwa ia harus kembali bekerja dan menyerahkan surat dokter sebagai syarat untuk diperbolehkan mengambil cuti lagi.
May juga disebut-sebut telah beberapa kali mengambil cuti sakit, meski menurut teman-temannya, May tidak pernah memiliki riwayat cuti sebelum mengalami penyakit radang usus besar tersebut.
BACA JUGA:6 Tahun Buron, Terdakwa Kasus Pemerkosaan dan Pencurian Ditangkap Intel Kejati Bengkulu
Dipaksa Bekerja Meski Sakit
Karena merasa takut kehilangan pekerjaannya, May akhirnya memaksakan diri untuk kembali bekerja pada 13 September, meskipun kondisinya masih sangat buruk.
Ia datang ke pabrik dalam kondisi lemah dan hanya mampu bekerja selama 20 menit sebelum akhirnya jatuh pingsan di tempat kerja.
Setelah jatuh, May segera dilarikan ke rumah sakit dan menjalani operasi darurat akibat necrotising enterocolitis, kondisi serius yang menyebabkan kematian jaringan pada usus besar. Namun, nyawa May tidak tertolong. Ia dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu, 14 September 2024.
BACA JUGA:Jangan Sampai Terlewat, Ini Link Pendaftaran dan Cara Mendaftar PPPK 2024
Reaksi dari Perusahaan
Setelah kabar meninggalnya May menyebar, perusahaan tempatnya bekerja, Delta Electronics Thailand, memberikan pernyataan resmi di halaman Facebook mereka pada Senin, 16 September 2024.
Dalam pernyataan tersebut, perusahaan menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kematian May dan menyatakan belasungkawa kepada keluarga serta orang-orang terdekatnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: