Iklan RBTV Dalam Berita

Bumi Alami Fenomena Bulan Kembar, Apakah Berbahaya? Ini Penjelasannya

Bumi Alami Fenomena Bulan Kembar, Apakah Berbahaya? Ini Penjelasannya

Bumi Alami Fenomena Bulan Kembar, Apakah Berbahaya? Ini Penjelasannya--foto:ist

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COMbumi alami fenomena bulan kembar, apakah berbahaya? Ini penjelasannya.

Para ilmuwan di seluruh dunia mengungkap keberadaan "Bulan kedua" di Bumi yang dikenal dengan fenomena "Bulan Kembar".

Bulan tersebut tak lain adalah asteroid 2024 PT5 yang berukuran sangat kecil dan akan mengorbit Bumi.

Kemunculan "Bulan Kembar" menggemparkan dunia maya. 

BACA JUGA:Fenomena Supermoon 18 September 2024, Ini 8 Wilayah yang Berpotensi Alami Banjir Rob

Banyak orang yang percaya bahwa manusia di Bumi akan bisa melihat dua bulan di langit secara bersamaan. 

Hal ini telah dijelaskan oleh pakar BRIN.

Peneliti Senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin menjelaskan, satelit alami Bumi yang kita sebut Bulan merupakan satu-satunya benda langit yang masih terlihat di sekitar planet kita.

Sedangkan 2024 PT5 akan ditangkap oleh gravitasi bumi pada 29 September hingga 25 November.

BACA JUGA:Apa Itu Fenomena Supermoon? Diprediksi Terjadi pada 18 September 2024 Mendatang

Dikutip dari Space, Minggu (29 September 2024), pakar astronomi dari Complutense University Madrid, Carlos de la Fuente Marcos, mengatakan penangkapan sementara tersebut PT5 2024 akan dimulai pada 15:54 EDT (02:00 GMT). :54 WIB) hari itu dan berakhir pada 25 November pukul 11:43 EDT (11:43 WIB).

"Asteroid ini bukan bulan kedua, melainkan karena tertahan sementara di orbit bumi, maka beberapa media menyebut itu 'bulan mini'," jelas Thomas seperti dikutip situs BRIN.

Asteroid 2024 PT5 berukuran sangat kecil, hanya sekitar 10 meter, jauh lebih kecil dari Bulan. Oleh karena itu, Bulan purnama tidak mungkin terlihat di langit.

"Orbitnya juga tidak berbentuk lingkaran sempurna dan hanya melakukan satu kali revolusi mengelilingi Bumi sebelum kembali ke orbit semula mengelilingi Matahari," tambah Thomas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: