Warga Cekcok dengan Kelompok Preman di Pasar dan Nyaris Bentrok, Ini Dugaan Penyebabnya
Nyaris Bentrok--
Sebagian besar preman segera meninggalkan tempat, dan ketegangan pun berangsur mereda. Meski begitu, video kejadian tersebut sudah terlanjur tersebar luas di media sosial, membuat peristiwa ini menjadi viral.
Provokasi dari Preman
Hasan Alhabsy, salah seorang warga setempat, memberikan kesaksian bahwa kedatangan warga ke Pasar Tumpah pada awalnya bertujuan untuk mengingatkan para pedagang terkait larangan berjualan di tempat tersebut.
Warga ingin memastikan pedagang mematuhi aturan pemerintah yang melarang aktivitas jual beli di Pasar Tumpah Jalan Merdeka, sesuai dengan plang dan spanduk yang telah dipasang oleh Satpol PP.
Namun, situasi berubah ketika sekelompok preman yang diduga terlibat pungli datang dan memprovokasi para pedagang agar tidak pindah ke Pasar Mawar.
"Provokasi itu yang memicu keributan. Warga dan pedagang kesal karena preman-preman ini masih ada di sana, bahkan plang larangan berjualan yang dipasang oleh Satpol PP pun hilang," jelas Hasan.
Ia juga mengungkapkan bahwa kondisi ini bukan kejadian baru, melainkan masalah lama yang sering berulang di kawasan tersebut.
Dugaan Pungli dan Aksi Premanisme
Menurut Hasan, keributan tersebut sebenarnya dapat dicegah jika aparat penegak hukum dan Satpol PP lebih tegas dalam menangani aksi premanisme dan pungli di kawasan Pasar Tumpah.
Selama ini, para preman sering melakukan pengancaman terhadap pedagang, namun tindakan tegas dari pihak berwenang dirasa belum maksimal.
"Kasus ini sudah berlangsung lama, dan kejadian serupa terus berulang. Seharusnya ada tindakan pencegahan yang lebih serius agar pedagang dan masyarakat bisa beraktivitas dengan aman dan nyaman," tegas Hasan.
Untuk mencegah terulangnya aksi premanisme, Hasan mengusulkan agar pihak berwenang mendirikan Pos Terpadu di dua lokasi, yaitu di sekitar Pasar Tumpah dan Pasar Mawar.
Pos pengamanan ini, menurutnya, penting untuk memastikan bahwa pedagang yang sudah direlokasi ke Pasar Mawar tidak lagi diintimidasi oleh preman agar kembali berjualan di Pasar Tumpah.
Selain itu, pedagang yang tetap bertahan di Jalan Merdeka juga diharapkan bisa menghargai surat edaran pemerintah yang melarang mereka berjualan di sana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: