Penikmat Teh Harus Tahu, Ini Bahaya dari Kantong Teh Celup yang Jarang Disadari

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Penikmat teh harus tahu, ini bahaya dari kantong teh celup yang jarang disadari!

Teh adalah minuman yang mengandung kafeina, sebuah infusi yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman Camellia sinensis dengan air panas.

BACA JUGA:Tak Bisa Isi BBM Solar, Mobil Ambulans Turunkan Keranda Jenazah, Pertamina Beri Klarifikasi

Ada banyak cara orang untuk mengolah teh sehingga bisa menjadi minuman yang nikmat, mulai dari menyeduh daunnya yang utuh setelah dikeringkan hingga dengan cara simpel seperti saat ini yaitu menyeduh teh celup.

Teh celup banyak dijumpai di pasaran, teh celup adalah teh yang dikemas didalam kantong (kertas saringan) untuk sekali hidangan dengan mencelupkannya di air panas menggunakan gelas atau cangkir. 

BACA JUGA:Cara Cek Lokasi Ujian CPNS 2024, Ini Tata Tertib yang Berlaku

Teh celup kerap dijadikan andalan saat ingin menyesap kenikmatannya karena lebih praktis. Secangkir teh hangat sebagai teman mengobrol sepertinya sudah menjadi budaya yang digemari sejak dulu.

Namun, tahukah kalian jika bahaya kesehatan mengancam kalian dibalik kantong teh celup yang selalu kalian konsumsi tersebut?

Banyak yang tidak mengetahui dan terbiasa merendam kantung teh celup dalam waktu yang lama di dalam air panas. Padahal, menyeduh kantung teh terlalu lama bisa membahayakan kesehatan.

BACA JUGA:KPU Bengkulu Utara Fasilitasi APK dan Bahan Kampanye Paslon Pilkada 2024, Simak Rinciannya

Kantung teh yang dicelup terlalu lama bisa menyebabkan teh menjadi lebih kental dan merusak rasa.

Ketika dikonsumsi, konsistensi teh yang terlalu kental bisa memberi dampak pada tubuh. Teh yang terlalu kental bisa memberikan efek pada ginjal, dan mengganggu kinerjanya. 

Lantas berapa lama sebaiknya teh dicelup dalam air?

School of Tea Organization merekomendasikan, kantung teh rata-rata bisa diseduh selama 2-5 menit dalam suhu 70-100 derajat Celcius, tergantung jenis tehnya. 

Sumber: