Viral Anggur Shine Muscat Memiliki Kandungan Zat Berbahaya yang Beredar di Thailand

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Viral anggur shine muscat memiliki kandungan zat berbahaya yang beredar di Thailand.

Anggur shine muscat adalah varietas anggur yang terkenal dengan rasa manis dan aroma yang khas, serta sering dijadikan pilihan utama dalam pembuatan anggur manis, jus, dan juga dikonsumsi langsung. 

Anggur ini sangat diminati oleh banyak orang berkat kulitnya yang tebal, daging juicy, serta kandungan vitamin dan antioksidan yang tinggi, menjadikannya pilihan sehat untuk konsumsi buah sehari-hari.

BACA JUGA: 10 Cara Mengenali Anggur Muscat yang Terpapar Residu Kimia Melebihi Ambang Batas

Anggur shine muscat, yang memiliki nama ilmiah Vitis vinifera, berasal dari kawasan Mediterania, tetapi saat ini juga ditanam di berbagai negara, termasuk Jepang dan Korea Selatan. 

Varietas ini terkenal dengan karakteristik rasa manis yang menyegarkan, yang dihasilkan dari kandungan gula alami yang tinggi. 

Selain itu, anggur muscat memiliki aroma floral yang kuat, memberikan pengalaman rasa yang unik dan menarik bagi para penikmatnya.

BACA JUGA:Anggur Shine Muscat Mengandung Klorpirifos dan Endrin Aldehida, Komisi IX DPR RI Tanya Tindakan BPOM

Di Indonesia, anggur shine muscat mulai populer karena mudah ditemukan di pasar dan supermarket, serta sering dipilih untuk acara-acara spesial. 

Banyak konsumen yang menganggap anggur ini sebagai camilan sehat, mengingat kandungan nutrisinya yang bermanfaat, seperti vitamin C, vitamin K, dan berbagai mineral penting. 

Namun, di balik kelezatan dan manfaatnya, penting untuk menyadari potensi risiko yang mungkin menyertai konsumsi anggur ini, terutama terkait dengan laporan residu pestisida yang mengkhawatirkan.

Anggur Shine Muscat Memiliki Kandungan Zat Berbahaya

BACA JUGA:Jarang Diketahui, Ini 7 Manfaat Garam Himalaya untuk Kesehatan Tubuh

Thailand mengumumkan penemuan residu kimia berbahaya pada anggur shine muscat yang membuat khawatir konsumen. Buah tanpa biji ini diimpor dari China dan mengandung bahan kimia akibat penggunaan pestisida.

Sumber: