Iklan RBTV Dalam Berita

Saat El Nino Tahun 1997, Lebih 8 Juta Ha Lahan Terbakar, Indonesia Jadi Perhatian Dunia

Saat El Nino Tahun 1997, Lebih 8 Juta Ha Lahan Terbakar, Indonesia Jadi Perhatian Dunia

Ilustrasi kebakaran hutan--

Namun akibat perubahan guna lahan besar-besaran di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, khususnya di Kalimantan dan Sumatera, El Nino dipandang sebagai pemicu kebakaran hutan massal yang menyebarkan kabut asap dan kerugian ekonomi di seluruh Asia Tenggara.

 

Pemicu perubahan guna lahan paling dasar dan besar dampaknya adalah maraknya barang mewah yang dibuat menggunakan kayu "tua" seperti mahoni dan jati. Dua jenis kayu ini dinilai tidak berkelanjutan dan turut berperan dalam kebakaran hutan walaupun secara tidak langsung.

 

Akibat kebakaran hutan tahun 1997, kerugian total diperkirakan sekurang-kurangnya mencapai US$4,47 miliar. Kerugian terbesar dialami oleh Indonesia. 

 

BACA JUGA:Menakutkan, Ini Daftar Kota di Indonesia yang Dilanda Kemarau Ekstrem Akibat El Nino 2023

Angka ini tidak termasuk kerugian yang sulit diukur atau dinilai dalam uang seperti korban jiwa, penyakit jangka panjang, dan musnahnya keragaman hayati.

 

Kebakaran hutan di Indonesia tahun 1997 diperkirakan melapaskan antara 0,81 sampai 2,57 gigaton karbon ke atmosfer, kurang lebih 13-40 persen emisi karbon dioksida tahunan dari bahan bakar fosil.

 

BACA JUGA:Malapetaka Mengancam Kita, FAO Warning Risiko Kekeringan Ekstrem Akibat El Nino

Dalam rangka mencegah munculnya kabut asap pada masa yang akan datang, Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menyetujui pembangunan sistem peringatan awal dalam Regional Haze Action Plan (RHAP) 1998 untuk mencegah kebakaran hutan dan kabut asap dengan memperbaiki kebijakan dan penanganan bencana, misalnya penerapan Fire Danger Rating System (FDRS).

 

Tim liputan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: