7 Wilayah Status KLB Pangan, BPOM Larang Jajanan Latiao Asal China Beredar di Seluruh Indonesia
Jajanan Latiao adari China yang mengandung bakteri berbahaya--
Dari hasil penyelidikan yang dilakukan, empat varian Latiao yang telah teruji laboratorium dan terindikasi mengandung bakteri berbahaya adalah:
1. C&J Candy Joy Latiao
2. Luvmi Hot Spicy Latiao
3. KK Boy Latiao
4. Lianggui Latiao
Taruna mengingatkan, "Sebaiknya jika ada yang membawa jajanan cemilan Latiao dari luar negeri, dibuang saja. Jangan dimakan, karena masih ada risiko terjadi keracunan seperti yang terjadi di tujuh lokasi KLB pangan."
BACA JUGA:Update Kabar Terbaru dan Sederet Fakta Kebakaran Pabrik di Bekasi
Hal ini menjadi peringatan penting bagi setiap orang untuk lebih berhati-hati dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi.
KLB keracunan pangan ini tidak hanya mencakup satu atau dua daerah, tetapi melibatkan berbagai wilayah, termasuk Lampung, Sukabumi, Wonosobo, Tangerang Selatan, Bandung Barat, Pamekasan, dan Riau.
Kejadian ini menunjukkan bahwa masalah ini bersifat sistemik dan memerlukan perhatian serius dari seluruh elemen masyarakat. Selain itu, dampaknya bisa jauh lebih luas jika tidak ditangani dengan cepat.
BACA JUGA:10 Tanaman Hias di Pemakaman Ini Ternyata Memiliki Makna dan Simbol dari Kacamata Budaya
Gejala yang muncul akibat keracunan ini, seperti sakit perut, pusing, mual, dan muntah, telah dilaporkan oleh sejumlah korban. Hal ini semakin menegaskan perlunya tindakan cepat dari pihak berwenang. Masyarakat harus lebih kritis terhadap makanan yang mereka konsumsi, terutama yang berasal dari luar negeri dan tidak terjamin keamanannya.
Edukasi mengenai keamanan pangan menjadi hal yang sangat penting dalam konteks ini. Masyarakat perlu diajarkan untuk lebih selektif dalam memilih makanan, serta memahami risiko yang mungkin ada di balik produk yang viral di media sosial.
BACA JUGA:Polresta Jambi Kebakaran, Stok Gas Air Mata di Gedung Samapta Habis Terbakar
Pengawasan terhadap produk pangan juga harus diperkuat untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.
Kejadian keracunan ini seharusnya menjadi pengingat bagi semua pihak, baik pemerintah, produsen, maupun konsumen, akan pentingnya menjaga standar keamanan pangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: