Ini Penyebab, Rusia Denda Google Sebesar 20 Desiliun, Ada 33 Angka Nol Berbaris
Rusia vs Google--
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Rusia terjunkan denda raksasa ke Google senilai US$20.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000, apa alasannya?
Rusia baru saja menjatuhkan denda yang mencengangkan pada raksasa teknologi Google dengan jumlah fantastis sebesar US$20.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000 atau US$2 desiliun.
BACA JUGA:Kasus Sabu 52 kg Jaringan Malaysia, Pegawai Lapas di Sumatera Divonis Hakim Hukuman Mati
Nilai ini terlampau besar, bahkan membutuhkan 34 angka nol di belakang angka 2 untuk menuliskannya. Denda yang luar biasa ini setara dengan US$20 miliar triliun, jumlah yang melebihi skala ekonomi global secara signifikan.
Melansir dari CNN, angka sebesar itu jauh melampaui produk domestik bruto (PDB) dunia, yang menurut Dana Moneter Internasional (IMF) hanya mencapai sekitar US$110 triliun. Bandingkan dengan nilai pasar Alphabet, induk perusahaan Google, yang "hanya" mencapai sekitar US$2 triliun.
BACA JUGA:Timbun BBM Subsidi, Rumah Bedengan di Pagar Dewa Kota Bengkulu Habis Terbakar
Denda ini dijatuhkan oleh Rusia dengan tuduhan bahwa Google telah memblokir propaganda pro-Rusia di platform YouTube.
Pihak berwenang Rusia menganggap tindakan Google tersebut tidak menghormati dan membatasi kebebasan media, terutama media yang pro-Rusia.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, bahkan mengaku kesulitan menyebutkan angka denda tersebut karena saking besarnya. "Saya bahkan tidak bisa mengucapkan angka ini dengan benar," ujarnya sambil menegaskan bahwa nominal fantastis itu merupakan cerminan dari sikap Rusia terhadap pembatasan yang dilakukan oleh Google.
BACA JUGA:Mantan Kadis Disperindag Kaur Titipkan Uang Rp150 Juta ke Tim Jaksa Penyidik Kejari Kaur
Denda Menggunung Akibat Akumulasi Selama Empat Tahun
Denda sebesar itu adalah hasil dari akumulasi denda yang terus bertambah selama empat tahun terakhir.
Pada awalnya, denda hanya sebesar 100.000 rubel atau sekitar US$16.186 ketika pertama kali dijatuhkan pada tahun 2020.
Namun, di bawah hukum Rusia, denda tersebut berlipat ganda setiap pekan hingga mencapai jumlah yang hampir tidak masuk akal tersebut.
Awal mula tuntutan hukum ini terjadi setelah dua media pro-Rusia, Tsargrad dan RIA FAN, mengajukan tuntutan atas pembatasan yang dikenakan Google pada saluran YouTube mereka. Kemudian, pada tahun 2022, Google memperluas pembatasan dengan melarang sejumlah outlet media lain yang mendukung invasi Rusia ke Ukraina.
BACA JUGA:Ternyata Ini Penyebab Oli Mesin Berkurang, Padahal Kolong Mesin Bersih Alias Tidak Bocor
Langkah-langkah pembatasan yang dilakukan Google, termasuk pelarangan akun baru untuk pengguna di Rusia, akhirnya memperparah situasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: