Kronologi Siswi SMP Korban Asusila Jadi Tersangka, Orang Tua Kirim Surat ke Presiden Prabowo dan Kapolri
Ayah mencari keadilan untuk anaknya yang dijadikan tersangka kasus asusila--
Namun, tindakan yang dilakukan SRP ini ternyata berbalik menjadi malapetaka bagi dirinya. MRST justru melaporkan balik SRP dengan tuduhan menyebarkan video tak senonoh yang dikirimkan kepadanya. Pihak kepolisian kemudian menetapkan SRP sebagai tersangka, meskipun gadis tersebut adalah korban dalam situasi ini.
BACA JUGA:Daftar Pahlawan Nasional Indonesia, Punya Gelar Berbeda
Permohonan Ayah Korban untuk Keadilan
Ayah SRP yang merasa tidak mendapatkan keadilan dan dukungan dari pihak kepolisian akhirnya memilih untuk bersuara melalui media sosial. Ia berharap kasus yang menimpa putrinya ini mendapat perhatian publik dan menarik simpati dari berbagai pihak.
Ayah SRP juga menyebutkan bahwa mereka telah mencoba untuk menyelesaikan kasus ini secara mediasi, namun gagal karena pihak keluarga MRST menolak perdamaian. Menurut ayah SRP, keluarga MRST justru mengirimkan surat somasi melalui seorang pengacara kepada SRP, meskipun SRP masih di bawah umur.
BACA JUGA:Ramai Video Penggeledahan di Ruangan Stafsus Budi Arie, Kejagung Beberkan Faktanya
Langkah ini semakin menambah tekanan bagi keluarga korban yang merasa berada dalam posisi sulit dan seolah-olah tidak memiliki tempat untuk mencari keadilan.
"Kami sudah mediasi, namun tidak terjadi perdamaian. Sehingga, singkat cerita anak saya disomasi oleh pengacara mereka, seorang dosen UMTS, memberi somasi terhadap anak di bawah umur,” ungkap sang ayah dengan nada lirih.
Ia juga menjelaskan bahwa kejadian ini telah meninggalkan dampak psikologis yang berat bagi putrinya. Gadis kecilnya kini mengalami trauma berat dan seringkali menangis, melamun, serta kehilangan semangat.
BACA JUGA:PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk 8 Posisi, Ini Link Pendaftaran
Kondisi ini tentu saja membuat ayah SRP semakin merasa terpukul dan putus asa. Ia merasa hak-hak putrinya sebagai anak di bawah umur telah direnggut, bahkan kebebasan dan kesehatan mentalnya terganggu karena insiden ini.
“Anak semacam ini tidak tahu apa itu somasi, Pak. Sekarang, hak kemerdekaannya telah direnggut. Tolong bantu kami, Pak. Anak saya jadi trauma, sering menangis, melamun,” tutur ayahnya penuh harap.
BACA JUGA:Ingin Tahu Harta Kekayaan Calon Kepala Daerah? Begini Cara Cek di LHKPN
Reaksi Publik dan Harapan akan Keadilan
Unggahan yang dibagikan oleh ayah SRP segera menarik perhatian warganet. Banyak netizen yang ikut menyuarakan dukungan dan harapan agar korban segera mendapatkan keadilan. Kasus ini memunculkan empati luas dari masyarakat yang menilai bahwa seorang anak di bawah umur tidak seharusnya dijadikan tersangka dalam kasus yang justru mengorbankannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: