Iklan RBTV Dalam Berita

Benarkah Ada Fasilitas Mata-mata India di Sebelah Barat Indonesia? Cek Faktanya

Benarkah Ada Fasilitas Mata-mata India di Sebelah Barat Indonesia? Cek Faktanya

--

BACA JUGA:Awal Mula Penangkapan 5 WNI yang Niat Jual Ginjal Ilegal ke India, Diiming-imingi Rp 600 Juta

Di sisi lain, Mauritius mengakui bahwa India akan membantu “pemeliharaan dan pengoperasian” fasilitas-fasilitas baru yang dibangun dengan dana India.

Pemerintah Mauritius dan India mengeklaim perbaikan transportasi laut dan udara dirancang untuk menguntungkan penduduk pulau dan membantu mereka keluar dari kemiskinan.

Akan tetapi, penduduk setempat mengatakan ini belum terjadi sebab hingga saat ini hanya ada empat feri dari Agalega ke pulau utama Mauritius setiap tahunnya. Selain itu, tidak ada penerbangan sipil masuk ke Agalega.

Warga Agalega bahkan mengatakan bahwa mereka dilarang masuk ke rumah sakit baru yang dibangun India. Siaran pers pemerintah Mauritius sebelumnya menggembar-gemborkan fasilitas rumah sakit itu mulai dari kamar operasi, mesin X-ray, dan peralatan kedokteran gigi.

Billy Henri mengatakan bahwa seorang anak laki-laki yang menderita luka bakar karena tersiram minyak goreng ditolak masuk pada bulan Oktober. Padahal, fasilitas puskesmas setempat tidak mencukupi untuk memberi anak laki-laki itu pertolongan.

“[Rumah sakit baru itu] hanya untuk orang India!” katanya.

Anak laki-laki itu diterbangkan ke pulau utama Mauritius bersama orang tuanya. Laval Soopramanien menyebut anak laki-laki itu masih dirawat dan keluarganya akan tetap di sana sampai kapal berikutnya berangkat ke Agalega.

BACA JUGA:Link Materi Tes SKB CPNS 2024, Simak Bobot Nilai Kelulusan

Pemerintah Mauritius tidak memberikan tanggapan soal penolakan pasien ini. Adapun pemerintah India menolak berkomentar.

Dalam pidato baru-baru ini di parlemen Mauritius, Perdana Menteri Pravind Jugnauth mengatakan bahwa capaian pembangunan sosial-ekonomi Agalega adalah yang tertinggi dalam agenda pemerintahannya.

Jugnauth menyebut “rencana induk” telah disusun untuk meningkatkan fasilitas kesehatan dan pendidikan, transportasi, dan hiburan bagi penduduk Agalega.

Selain itu, sektor perikanan dan produk sampingan kelapa juga akan dikembangkan.
Faktanya, baik India maupun Mauritius belum mempublikasikan rincian nota kesepahaman tahun 2015.

Tidak ada yang tahu rencana mereka ke depannya hal ini pun memicu rasa tidak percaya penduduk Agalega.

Itulah informasi mengenai apakah ada fasilitas mata-mata India di sebelah Barat Indonesia, semoga artikel ini bermanfaat, ya!

Putri Nurhidayati

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: