Ibu Ini 2 Kali Ditipu dan Kehilangan Rp3,91 M, Nyaris Dipolisikan Tetangga

Kronologi yang Dibeberkan Korban  

Anissa menjelaskan bahwa dirinya sebenarnya juga menjadi korban penipuan. Ia ditipu pelaku hingga mengalami kerugian besar, sementara teman dan tetangganya mengira dirinya bagian dari penipuan tersebut. 

Dalam keterangannya, ia mengungkapkan bahwa pelaku sering mengklaim memiliki dana besar yang siap dicairkan.
“Dia bilang uangnya sudah ready. Bahkan, saat memberikan cek, dia menyuruh saya menulis tanggal cair sesuka hati,” ujar Anissa.

Ketika utangnya kepada tetangga belum terbayar, Anissa sempat gemetar ketakutan. Ia mengaku terancam dipolisikan jika tidak segera melunasi utangnya sebesar Rp1,2 miliar. 
“Saya akhirnya meminjam uang dari kerabat untuk menyelesaikan masalah ini,” tambahnya.

BACA JUGA:Ditangkap Perkara Narkotika, Wanita Ini Diancam dan Diperkosa Oknum di Ruang Penyidik

Tanggapan Penasehat Hukum  

Sri Sumanta yang menjadi penasihat hukum terdakwa, mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu perkembangan persidangan untuk mengungkap kronologi kasus dari sudut pandang terdakwa. 
“Saat ini, kita baru mendengar keterangan dari pihak korban. Selanjutnya, kami akan menghadirkan tiga saksi untuk memberikan gambaran lebih lengkap,” jelasnya.

BACA JUGA:Beredar Foto Perempuan Mirip Ketua DPRD Lumajang, Bikin Heboh Netizen

Kasus yang menimpa Anissa ini memberikan kewaspadaan bagi kita semua tentang pentingnya berhati-hati dalam transaksi jual beli jangan mudah tergiur dan percaya, terutama jika melibatkan jumlah uang yang besar. 

Flexing atau pamer kekayaan di media sosial kerap menjadi modus untuk menipu orang lain.
Selain itu, kasus ini juga menunjukkan bagaimana tekanan sosial dari lingkungan sekitar dapat memperparah penderitaan korban. 

Meski Anissa sebenarnya juga menjadi korban, ia tetap harus menanggung beban utang dan tekanan dari tetangganya.

BACA JUGA:Peristiwa Berdarah, Kasat Reskrim Tewas Ditembak Kabag Ops, Perkara Ini Diduga Pemicunya

Kasus penipuan yang melibatkan jumlah uang hingga miliaran rupiah ini masih berlanjut di pengadilan. Anissa berharap keadilan bisa ditegakkan dan pelaku mendapatkan hukuman setimpal. 

 

(Sheila Silvina)

Sumber: