8 Lokasi Legenda Sejarah di Dunia Ini Keberadaannya Masih Menjadi Misteri
Keberadaan lokasi wisata yang masih menjadi misteri --
Selama Abad Pertengahan, Prester John adalah harapan terbesar Kekristenan. Ketika orang-orang Eropa pergi berperang untuk memerangi orang-orang kafir di Timur Tengah, muncul desas-desus bahwa mereka hanya bisa dibantu oleh satu-satunya kerajaan Kristen di dekat sana, yang diperintah oleh seorang pria bernama Prester John.
Menurut Black Past, ia diduga berasal dari salah seorang majus yang mengunjungi Yesus dan memberinya beberapa hadiah, hanya saja penguasa Kristen mengharapkan hadiah yang lebih bernilai seperti permata.
Masalahnya adalah, tidak ada yang tahu persis di mana kerajaan ini. Pada abad ke-12, Paus Alexander III sangat yakin akan keberadaannya sehingga ia mengirim utusan untuk menemukannya.
Sayangnya, ia tidak pernah kembali.Menurut Big Think, pada tahun 1165 Kaisar Manuel I Comnenus menerima surat dari Prester John. Yang mengatakan bahwa kerajaan itu memiliki orang-orang berkepala anjing.
Ada permata berharga di mana-mana dan semua orang di sana adalah orang Kristen yang sempurna, tanpa adanya pencurian, kebohongan, atau kemiskinan.
Pada 1400-an, penjelajah Portugis pergi ke Afrika untuk mencari kerajaan mistis ini. Meskipun tidak menemukan apa-apa, kartografer masih memasukkan area yang tidak jelas untuk ranah Prester John di peta hingga akhir 1570-an.
BACA JUGA:Bingung Liburan Akhir Tahun Mau Kemana? Ini 12 Rekomendasi Objek Wisata di Lombok
5. Thule
Tanah legendaris Thule sama terkenalnya dengan Atlantis. Menurut Humanities and Social Sciences Online, tempat itu diduga ditemukan pada abad keempat SM oleh seorang penjelajah Yunani bernama Pytheas.
Dia menceritakan kisah-kisah menakjubkan tentang tanah beku yang selalu gelap, namun banyak orang yang masih tinggal di sana.
Jelas, hari ini kita tahu tempat-tempat seperti ini memang ada di atas Lingkaran Arktik, tetapi bagi orang-orang yang hidup di zaman Mediterania yang hangat dan cerah, kisah ini pasti terdengar konyol.
Bangsa Romawi berhasil sampai ke Kepulauan Shetland yang terletak tepat di utara Skotlandia dan menganggap bahwa mereka telah menemukan Thule.
Richard Victoria Burton dari Victoria juga pergi ke Islandia dan yakin bahwa itu adalah Thule.
Times Higher Education menjelaskan bahwa Nazi cukup terobsesi dengan Thule. Setelah Perang Dunia I, Masyarakat Thule terbentuk. Mereka adalah anggota Rudolf Hess dan Adolf Hitler sendiri. Bagi mereka, Thule adalah tempat ras kulit putih berasal.
BACA JUGA:16 Objek Wisata Surabaya untuk Liburan Akhir Tahun, Ini Lokasi dan Harga Tiketnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: