Iklan RBTV Dalam Berita

Cuaca Ekstrem Melanda Kota Bengkulu, Omset Penjualan Pedagang Kawasan Pantai Jakat Turun Drastis

Cuaca Ekstrem Melanda Kota Bengkulu, Omset Penjualan Pedagang Kawasan Pantai Jakat Turun Drastis

Lapak pedagang di Pantai Jakat yang dihantam ombak--

BENGKULU, RBTVCAMKOHA.COM - Cuaca ekstrem melanda Kota Bengkulu, omset penjualan pedagang kawasan Pantai Jakat turun drastis. Sejak 2 minggu terakhir, wilayah Provinsi Bengkulu hampir setiap hari turun hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang disertai angin kencang.

BACA JUGA:Seorang Wanita Disiram Air Keras Saat Lagi Naik Motor, Terduga Pelaku Seorang Pria

Kondisi ini akhirnya berdampak langsung dengan sejumlah aktivitas masyarakat yang berkunjung ke lokasi wisata Pantai Jakat. 

Seperti yang dialami sejumlah pedagang di kawasan Pantai Jakat Kota Bengkulu yang sejak beberapa hari terakhir ini mengalami kerugian akibat sepinya pengunjung. Selain tidak ada pembeli, kondisi ombak yang cukup tinggi menambah kerugian para pedagang karena lapaknya ditiup angin kencang hingga mengalami kerusakan.

BACA JUGA:Cara Pinjam Uang Lewat BCA Mobile, Proses Mudah dan Cepat Uang Langsung Masuk Rekening

Martoni salah satu pedagang di Pantai Jakat Kota Bengkulu yang juga berprofesi sebagai nelayan menyampaikan, ada puluhan lapak pedagang yang rusak akibat diterjang angin kencang disertai ombak tinggi, seehingga menyebabkan kerugian materil hampir juta rupiah. 

Karenanya untuk meminimalisir kerugian yang lebih besar, pedagang memilih untuk membongkar lapaknya dan tidak berjualan. Serta memanfaatkan tabungan sembari menunggu cuaca kembali normal, meskipun ada pengunjung yang datang biasanya tidak disarankan untuk mandi di pantai karena berisiko. 

“Sudah 2 minggu terakhir ini, pedagang sekitaran pantai tidak bisa berdagang. Karena kondisi cuaca seperti ini, ada 4 lapak bilasan kemaren yang dibawa arus jadi rusak. Sebagian ada yang terselamatkan,” ujar Martoni (11/12). 

BACA JUGA:Punya Akun Livin' By Mandiri? Yuk Ajukan Pinjaman Uang, Begini Caranya

Sementara itu, Sumarni yang telah berdagang di Pantai Jakat Kota Bengkulu selama 14 tahun ini mengatakan  bahwa kondisi angin kencang terjadi setiap 5 tahun sekali. 

“Sebenarya kejadian ini setiap 5 tahun sekali pasti terjadi, ini masih belum seberapa, kalau dulu ini airnya udah sampai dam situ,” katanya. 

Ditambahkan Sumarni, setidaknya ada lebih dari 30 pedagang di Pantai Jakat Kota Bengkulu mengalami kerugian. Dari biasanya per hari bisa mendapatkan omset ratusan ribu, saat ini jarang sekali pengunjung yang datang, bahkan saat ini dirinya tidak berjualan untuk sementara waktu hanya datang memantau barang-barang di lapaknya yang masih tersisa. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: