Iklan RBTV Dalam Berita

Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, Objek Wisata Napal Jungur Masih Ditutup

Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, Objek Wisata Napal Jungur Masih Ditutup

Sampai saat ini lokasi wisata Napal Jungur masih ditutup--

SELUMA, RBTVCAMKOHA.COM - Kondisi terkini tempat rekreasi yang ada di Desa Napal Jungur Kecamatan Lubuk Sandi, masih sepi pengunjung. Hampir di setiap sudut tak ada lagi aktivitas.

Hal ini dikarenakan statusnya masih ditutup pihak kepolisian, pasca insiden tenggelamnya seorang pengunjung pada Rabu siang tanggal 16 November 2024 lalu.

Menurut keterangan Ketua Pokdarwis Napal Jungur, Maman Hardiansyah pihaknya masih menunggu instruksi dari Polsek Sukaraja.

BACA JUGA:Tragedi Nenek dan Cucu Tewas di Rumah, Kuat Dugaan Motifnya Ini...

Karena beberapa waktu lalu pernah dibahas mengenai evaluasi terkait segi keamanan pengunjung, dan sekarang pun masih dibahas lebih lanjut dengan pemerintahan desa.

"Kita masih menunggu instruksi dari Polsek Sukaraja, memang sebelumnya kami sudah dipanggil ke Polsek Sukaraja untuk membahas terkait evaluasi keamanan bagi pengunjung, dan ini pun sudah dibahas dengan pemerintah desa untuk rencana ke depannya, bagaimana keamanan dan fasilitas yang lain, sebelum libur tahun baru dan libur anak sekolah," terang Maman Hardiansyah.

BACA JUGA:Info Terbaru Kasus Kecelakaan Maut di Kabupaten Seluma

Lanjutnya, evaluasi keamanan juga sudah dilakukannya setelah sempat dibahas dengan pemerintah desa, supaya dapat ditingkatkan kembali.

"Memang kami sudah mengevaluasi segi keamanan dengan pemerintah desa, supaya segi keamanan pengunjung ke depannya lebih ditingkatkan lagi," tambah Maman Hardiansyah.

Selain itu, biasanya selama libur hari besar Pokdarwis Napal Jungur melibatkan seluruh elemen masyarakat setempat, untuk turut mengamankan lokasi objek wisata, sebagai upaya mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

BACA JUGA:Belum ke Sini Belum Keren! Ini List Wisata Instagramable di Jogja yang Ngga Boleh Dilewatkan

Sementara itu, Kapolsek Sukaraja Iptu. Catur Teguh Susanto menegaskan pihaknya tidak menutup kemungkinan akan segera membuka kembali objek wisata yang telah menelan 2 korban tenggelam dalam setahun terakhir ini.

Namun saat ini, masih dilakukan penyelidikan terkait ada faktor kelalaian atau tidak, sehingga perlu dilakukan gelar perkara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: