Tidak Pernah Kehabisan Akal, Begini Cara Abu Nawas Porak-porandakan Istana Raja
Cerita Abu Nawas--
Tiba di istana, Abu Nawas memberi salam hormat dan berkata kepada Raja, “Maaf Raja, aku menemuimu untuk mengadukan perlakukan tamu-tamu yang tak diundang. Mereka memasuki rumahku tanpa izin dan berani memakan makananku.”
“Siapakah tamu-tamu yang tak diundang itu, wahai Abu Nawas?” tanya sang Raja.
“Lalat-lalat ini, Raja,” kata Abu Nawas sambil membuka penutup piringnya. “Kalau bukan kepadamu, kepada siapa lagi aku harus mengadukan ketidakadilan ini?” lanjut Abu Nawas.
“Keadilan seperti apa yang kamu inginkan dariku?” tanya Raja.
“Aku hanya ingin mendapatkan izin tertulis dari Raja untuk bisa menghukum lalat-lalat ini,” jawab Abu Nawas.
BACA JUGA:Program Akhir Tahun SEVA, Beli Mobil Alya hingga Yaris Dapat Cicilan Ringan
Meskipun terdengar aneh, tapi Raja tidak bisa menolak permintaan Abu Nawas, karena saat itu para menteri sedang berkumpul di istana. Raja merasa malu jika menolak permintaan rakyatnya.
Dengan terpaksa, Raja akhirnya membuat surat izin yang isinya membolehkan Abu Nawas untuk memukul lalat-lalat itu di mana pun mereka hinggap.
Tanpa menunda-nunda lagi, Abu Nawas segera mengusir lalat-lalat dari piringnya. Lalat-lalat itu terbang dan hinggap disana-sini. Dengan tongkat besi yang sudah sejak tadi dibawanya dari rumah, Abu Nawas mulai mengejar dan memukul lalat-lalat itu.
BACA JUGA:Catat, 7 Orang Ini Dilarang Makan Durian, Risikonya Bahaya
Seekor lalat hingga di kaca, Abu Nawas pun memukul kaca itu hingga pecah. Begitu pun dengan lalat-lalat lain yang menempel di vas bunga dan patung hias. Abu Nawas memukulkan tongkat besinya ke segala arah, sehingga sebagian perabotan istana hancur.
Bahkan, Abu nawas nekad memukul lalat yang kebetulan hinggap di guci sang Raja. Raja pun tidak bisa berbuat apa-apa kecuali menyadari kesalahannya karena telah merusak rumah Abu Nawas dan keluarganya.
Setelah merasa puas, Abu Nawas pun pamit pulang. Kini barang-barang kesayangan Raja telah hancur. Bukan itu saja, Raja juga merasa malu. Ia sadar betapa kelirunya berbuat semena-mena kepada Abu Nawas.
Abu Nawas yag selalu lucu dan sering menghibur banyak orang itu, ternyata bisa sangat marah kepada orang yang mengganggunya.
BACA JUGA:Banyak yang Penasaran, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Guru PPG Prajabatan Tahun 2024
Sementara itu, Abu Nawas pulang dengan perasaan lega. Ia sudah tidak sabar ingin bercerita kepada istrinya di rumah tentang apa yang baru saja ia lakukan di istana.
Dari cerita Abu Nawas di atas, mengajarkan kita tentang pentingnya kecerdikan dan humor dalam menghadapi masalah.
Abu Nawas menggunakan akalnya untuk mengatasi situasi sulit dengan cara yang cerdik dan ringan, sekaligus menunjukkan bahwa kadang-kadang cara yang tidak biasa bisa menjadi solusi yang efektif. Ini juga bisa dianggap sebagai sindiran terhadap sistem atau otoritas yang tidak selalu rasional.
BACA JUGA:Masuk Kategori Ini, Kamu Bisa Mengikuti PPG Guru
Keistimewaan dan Karakter Abu Nawas
1. Penyair dan Humor
Abu Nawas dikenal dengan puisi-puisinya yang penuh ironi dan humor. Banyak karya-karyanya yang mencampurkan elemen keagamaan dengan kehidupan duniawi, menciptakan kontras yang menarik antara keduanya.
Abu Nawas sering menggambarkan sisi lain dari kehidupan manusia, dari kisah-kisah cinta hingga kegilaan pesta, menjadikannya sosok yang kontroversial di zamannya.
2. Penyair Sufi dan "Zaman Jahiliyah"
Meskipun Abu Nawas memiliki kecenderungan untuk berfokus pada sisi kehidupan duniawi, ia juga memiliki sisi yang sangat spiritual.
Beberapa puisinya juga menunjukkan pencariannya akan kebenaran spiritual, meskipun gaya hidupnya sering kali bertentangan dengan ajaran agama yang lebih ketat pada masa itu.
BACA JUGA:Gagal Tahap 1, Begini Cara Cek Formasi PPPK Tahap 2, Lengkap Syarat dan Jadwal Pendaftaran
3. Peranannya dalam Sastra Arab
Abu Nawas merupakan salah satu penyair paling penting dalam sastra Arab klasik. Ia dikenal karena inovasinya dalam bentuk puisi yang dikenal sebagai "khamsiyyat," yang memadukan puisi dengan cerita dan tema-tema sosial yang relevan dengan masyarakat pada masa itu.
4. Pesta dan Kehidupan Duniawi
Salah satu tema besar dalam karya Abu Nawas adalah keasyikan dengan dunia dan kenikmatan fisik, seperti anggur, pesta, dan kebebasan hidup tanpa banyak batasan moral. Ini menjadikannya sosok yang cukup kontroversial, terutama bagi kalangan yang lebih konservatif.
BACA JUGA:Perampokan di Bengkulu, Satu Keluarga Disekap Dalam Kamar Mandi
5. Cerdas dan Nakal
Abu Nawas dikenal sebagai orang yang sangat cerdas dan suka bermain-main dengan kata-kata. Ia juga sering berkelakar dan melakukan lelucon yang bisa dianggap provokatif.
Cerita-cerita yang beredar tentang dirinya sering kali menggambarkan kecerdasan verbal dan kelicikannya dalam mengelabui orang lain.
BACA JUGA:Komplotan Perampok di Kepahiang Ternyata Pernah Beraksi di Wilayah Berikut
6. Hubungannya dengan Khalifah Harun al-Rasyid
Salah satu hubungan yang paling terkenal dari Abu Nawas adalah dengan Khalifah Harun al-Rasyid, pemimpin dinasti Abbasiyah.
Cerita-cerita mereka sering dipenuhi dengan humor dan kecerdikan, dengan Abu Nawas terkadang menguji batas-batas kekuasaan dengan candaan-candaan yang tajam.
Itulah kisah cerdik Abu Nawas yang bisa dipelajari, semoga cerita ini bisa menghibur.
Putri Nurhidayati
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: