Iklan RBTV Dalam Berita

KKB Tebar Ancaman, TNI-Polisi Jangan Masuk Sarang, Jubir Sebby: Panglima KKB Bisa Marah

KKB Tebar Ancaman, TNI-Polisi Jangan Masuk Sarang, Jubir Sebby: Panglima KKB Bisa Marah

KKB terus terdesak dengan gerakan TNI dan Polri--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menyampaikan pesan keras kepada prajurit TNI dan Polri yang melakukan misi penyelamatan Pilot Susi Air, Kapten Philips Marthens, di wilayah Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) atau KKB, Sebby Sambom mengungkapkan, bahwa TNI dan Polri memang telah berusaha keras untuk masuk ke sarang KKB di wilayah Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

“Memang dari TNI dan Polisi Indonesia sudah ada upaya untuk masuk secara paksa. Salah satu yang mereka gunakan adalah dengan menyebarkan berita kalau Pilot Susi Air dalam keadaan sakit," sebut Sebby dikutip dari berbagai sumber.

BACA JUGA:KKB Tak Berkutik. Rumah Persembunyian Digerebek, 9 Orang Diamankan, Anak Panah dan Senpi Rakitan Disita

Sebby mengungkapkan, bahwa pada tanggal 23 Maret 2023 lalu, TNI dan Polri sudah masuk sarang KKB dan menembaki masyarakat. Salah satu korbannya, ada seorang ibu hamil serta dua anggota DPR.

“Pada saat itu Panglima Egianus Kogoya melaporkan ke kami bahwa akan membalas serangan TNI-Polri tersebut," lanjutnya.

Menurut Sebby, pada tanggal 3 April 2023 lalu, ucapan Panglima Egianus Kogoya tersebut terbukti.

BACA JUGA:KKB Egianus Kogoya Terpojok Minta TNI Ditarik, TNI Malah Tugaskan Jenderal Ahli Perang Hutan

Dimana, KKB di wilayah Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pimpinan Egianus Kogoya berhasil menembak seorang prajurit TNI.

“Itu sudah ada dibales satu militer Indonesia," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Sebby memperingatkan kepada TNI dan Polri untuk bersabar dan tidak memasuki wilayah kekuasan KKB Papua.

Karena, hal tersebut akan memancing kemarahan dari panglima dan anggota KKB.

“Karena kami melihat ada ibu hamil yang kena tembak, maka kami minta kepada KomnasHAM untuk menginvestigasi kejadian ini,” pintanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: