Misteri Muning Raib dan Kutukan di Bukit Kaba Rejang Lebong

Tukang jenang ini adalah orang yang bertugas menghidangkan makanan kepada tamu yang hadir.

Oleh orangtuanya, Muning diminta menjadi tukang jenang di acara itu. Muning pun menyanggupinya walaupun itu setengah hati.

Sambil bermalas-malasan, Muning mulai menghidangkan makanan dan minuman kepada tamu. Tiba saat menghidangkan makanan untuk bapaknya sendiri, karena kecerobohannya, hidangan itu tumpah dan mengenai pakaian bapaknya. 

Melihat kecerobohan Muning ditambah lagi sikapnya yang setengah hati, sang bapak pun marah. Karena kemarahan itu, Muning pun memilih pulang ke rumah.

BACA JUGA:Misteri Danau Toba Sumatera Utara, Sering Terlihat Wajah Sosok yang Marah dan Sinis

Tidak berselang lama Muning berada di rumah, sang bapak juga pulang. Di dalam rumah itu, Muning kembali dimarah. Tidak hanya itu, karena emosi yang sudah memuncak, sang bapak sampai mengusir Muning dari rumah.

Tidak ada pilihan lain, Muning pun memutuskan pergi dari rumah. Tidak ada barang yang dibawanya kecuali pakaian di badan dan seruling yang selalu setia menemaninya.

Dalam pelariannya, Muning masuk ke dalam hutan sampai akhirnya dia tiba di kawasan perbukitan yang sekarang disebut Bukit Kaba.

Karena letih, Muning memilih istirahat. Dia mencari tempat duduk yang nyaman. Untuk mengusir rasa marah dan kesepiannya, Muning lantas meniupkan serulingnya.

BACA JUGA:Misteri Danau Singkarak Solok, di Bawahnya Ada Terowongan Terpanjang di Indonesia

Tanpa dia ketahui, ternyata ada sosok lain yang juga ada di bukit itu. Sosok tersebut mendengar suara seruling Muning dan berusaha mencari sumbernya.

Ternyata sosok itu adalah seorang bidadari. Tidak lama kemudian, sang bidadari berhasil menemukan Muning.

Keduanya pun berkenalan. Muning pun akhirnya memiliki teman. Hari terus berlalu, keduanya tetap bersama. Hingga akhirnya tumbuh lah perasaan cinta antara Muning dengan bidadari itu. 

Sementara Muning dan sang bidadari menghabiskan hari dengan keceriaan, di desa Muning tersebar lah berita jika Muning telah hilang. 

Warga desa menjadi heboh. Saat itu juga lelaki yang sudah dewasa melakukan pencarian. Mereka masuk ke hutan, berharap bisa menemukan Muning.

Sumber: