Iklan RBTV Dalam Berita

Senjata Ampuh, Ini Vaksin yang Digunakan untuk Manusia jika Terkena Gigitan Kucing Rabies

Senjata Ampuh, Ini Vaksin yang Digunakan untuk Manusia jika Terkena Gigitan Kucing Rabies

Kucing Rabies--

NASIOANL, RBTVCAMKOHA.COM - Ini vaksin yang digunakan untuk manusia jika terkena gigitan kucing rabies.
Rabies adalah sebuah penyakit yang telah lama menjadi momok mematikan, masih menjadi ancaman nyata bagi manusia dan hewan.

BACA JUGA:8 Ciri Suami Mengalami Puber Kedua, Hati-hati Keharmonisan Rumah Tangga sedang Diuji

Meskipun kini lebih jarang terdengar berkat kampanye vaksinasi massal, kasus gigitan hewan yang terinfeksi rabies tetap memerlukan perhatian serius.

Salah satu skenario yang kerap dihadapi adalah gigitan kucing yang diduga membawa virus rabies.

Lalu, bagaimana tindakan medis dapat menyelamatkan nyawa?

BACA JUGA:Segini Gaji PPPK Paruh Waktu Lulusan SMA, Paling Tinggi Tembus Segini

Langkah Darurat Setelah Gigitan

Menurut para ahli, langkah pertama yang harus dilakukan setelah gigitan adalah mencuci luka secara mendalam menggunakan sabun dan air mengalir selama 15 menit.
Proses ini membantu mengurangi jumlah virus yang mungkin masuk ke dalam tubuh. Setelah itu, luka harus segera disinfeksi dengan antiseptik, seperti alkohol 70% atau povidone iodine.
Namun, langkah ini hanyalah permulaan. Kunjungan ke fasilitas kesehatan adalah hal yang tidak bisa ditunda.

BACA JUGA:Awal Tahun Seru, Ini 6 Drakor Terbaru Januari 2025 yang Wajib Ditonton

Setibanya di fasilitas kesehatan, dokter akan mengevaluasi risiko rabies berdasarkan jenis gigitan, lokasi luka, dan kondisi hewan yang menggigit.
Jika dianggap berisiko, pasien akan mendapatkan Post-Exposure Prophylaxis (PEP), yaitu rangkaian vaksinasi rabies yang dirancang untuk menghentikan virus sebelum menyebar ke sistem saraf pusat.
Proses vaksinasi PEP terdiri dari empat dosis yang diberikan secara berkala pada hari ke-0 (hari pertama kunjungan), ke-3, ke-7, dan ke-14. Bagi individu dengan kekebalan tubuh lemah, dosis tambahan mungkin diperlukan pada hari ke-28.

BACA JUGA:Resmi Jadi ASN, Segini Gaji yang Diterima PPPK Paruh Waktu untuk Lulusan S1

Selain itu, pada kasus gigitan berisiko tinggi atau paparan berat, seperti gigitan dalam atau di area kepala, pasien mungkin juga akan mendapatkan suntikan Rabies Immune Globulin (RIG).
Serum ini bekerja memberikan perlindungan pasif dengan antibodi langsung terhadap virus, terutama di sekitar luka gigitan.
Dalam beberapa kasus, jika kucing yang menggigit dapat diamati selama 10 hari, dokter akan menunda pemberian vaksin. Jika hewan tersebut tetap sehat tanpa menunjukkan gejala rabies, vaksinasi dapat dihentikan.
Namun, jika kucing melarikan diri atau mati tanpa sebab jelas, vaksinasi harus segera dilanjutkan hingga selesai.

BACA JUGA:8 Ciri Suami Mengalami Puber Kedua, Hati-hati Keharmonisan Rumah Tangga sedang Diuji

Menariknya, jika seseorang telah mendapatkan vaksin rabies sebelumnya, tindakan medis menjadi lebih sederhana. Pasien hanya memerlukan dua dosis vaksin tambahan pada hari ke-0 dan ke-3 tanpa perlu mendapatkan imunoglobulin.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya vaksinasi rabies, tidak hanya untuk hewan peliharaan, tetapi juga bagi manusia yang berisiko tinggi, seperti dokter hewan atau pekerja satwa.
Vaksin rabies modern sangat aman dan jarang menyebabkan efek samping serius. Namun, beberapa orang mungkin mengalami nyeri di area suntikan, demam ringan, atau mual.
Dokter biasanya akan memberikan panduan untuk mengatasi efek ini jika muncul.
Selain memberikan vaksinasi pada manusia setelah gigitan, memastikan hewan peliharaan mendapatkan vaksinasi rabies secara rutin adalah langkah penting untuk mencegah penularan.
Kucing, anjing, bahkan hewan eksotik yang sering berinteraksi dengan manusia harus divaksin untuk menciptakan perlindungan berlapis.

BACA JUGA:Awal Tahun Seru, Ini 6 Drakor Terbaru Januari 2025 yang Wajib Ditonton

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: