Iklan RBTV Dalam Berita

Dimulai Hari Ini, Berikut Jadwal dan Pilihan Menu Makan Gratis Pemerintah

Dimulai Hari Ini, Berikut Jadwal dan Pilihan Menu Makan Gratis Pemerintah

Program Makan Gratis Pemerintah--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Mulai berlaku hari ini, berikut jadwal serta pilihan menu makan gratis pemerintah, ada apa saja?
Mulai hari ini, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi berjalan. Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan anggaran rata-rata sebesar Rp10.000 per porsi, menurun dari sebelumnya Rp15.000.

BACA JUGA:Cara Daftar Mitra Makan Gratis Pemerintah, Ini Syarat yang Diperlukan

Program ini diharapkan menjadi solusi untuk mengatasi masalah gizi, terutama dalam mengurangi angka stunting.
Namun, dengan anggaran sebesar itu, seperti apa jadwal pembagian dan menu yang tersedia untuk anak-anak sekolah?

Mengapa Anggaran Diturunkan ke Rp10.000?

Keputusan menurunkan anggaran per porsi dari Rp15.000 menjadi Rp10.000 ini didasarkan pada keterbatasan kondisi anggaran negara.
Presiden Prabowo menjelaskan bahwa pemerintah telah melakukan uji coba selama hampir satu tahun di Pulau Jawa dan hasilnya menunjukkan bahwa uang sebesar Rp10.000 cukup untuk memenuhi kebutuhan makan bergizi dengan jumlah kalori sekitar 600–700 kalori per porsi.

BACA JUGA:Sore ini, Plh Sekda Provinsi Bengkulu Haryadi Bakal Dilantik

Meski menu dengan anggaran Rp10.000 bervariasi di setiap wilayah, laporan menunjukkan bahwa di beberapa daerah seperti Tangerang, menu tersebut mencakup nasi dengan lauk sederhana seperti telur, usus ayam, tempe, dan sayur.
Di Semarang, Medan, dan Gorontalo, menu lebih bervariasi, termasuk ikan, udang, dan ayam. Namun, di Jayapura, Papua, anggaran sebesar itu hanya cukup untuk nasi, sayur, tempe, tahu, atau kerupuk.
Menurut pemerintah, pelaksanaan program MBG akan dimulai penuh pada Januari 2025 dengan target menjangkau tiga juta anak pada tahap awal.
Anggaran sebesar Rp71 triliun telah disiapkan untuk mendukung keberlangsungan program ini.

BACA JUGA:Update Besaran Iuran BPJS Ketenagakerjaan 2025, Ada Diskon 50 Persen untuk JKK

Jadwal Pembagian Makan Gratis

Pelaksanaan program MBG dirancang agar sesuai dengan jadwal belajar-mengajar di setiap jenjang pendidikan. Adapun jadwal pembagian makanan gratis adalah sebagai berikut:
- PAUD, TK, Kelas 1 & 2 SD: Pukul 08.00 waktu setempat (makan pagi)
- Kelas 3, 4, 5, & 6 SD: Pukul 09.30 waktu setempat (makan pagi)
- SMP dan SMA: Pukul 12.00 waktu setempat (makan siang)
Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, menjelaskan bahwa makanan untuk siswa PAUD hingga SD diberikan sebagai pengganti sarapan, sedangkan untuk siswa SMP dan SMA, makanan gratis ini menjadi pengganti makan siang.

BACA JUGA:Update Besaran Iuran BPJS Ketenagakerjaan 2025, Ada Diskon 50 Persen untuk JKK

Menu Makan Bergizi Gratis

Salah satu perhatian utama dari program ini adalah variasi menu yang disesuaikan dengan ketersediaan bahan pangan di daerah masing-masing.
Menu standar di bawah anggaran Rp10.000 umumnya mencakup nasi, lauk seperti ayam atau ikan, tahu, tempe, sayur, dan susu di beberapa daerah.
Namun, Kepala Badan Gizi Nasional menekankan bahwa tidak semua wilayah akan mendapatkan susu.

Daerah-daerah yang memiliki basis peternakan, seperti Jawa Barat, kemungkinan besar menyediakan susu sebagai bagian dari menu.
Di daerah lain, telur atau daun kelor dapat dijadikan pengganti susu untuk mencukupi kebutuhan protein dan mikronutrien anak-anak.
Di wilayah-wilayah tertentu, seperti Medan dan Gorontalo, anak-anak dapat menikmati menu yang lebih kaya protein, seperti ikan atau udang.
Namun, di daerah dengan akses bahan makanan yang terbatas, seperti Papua, menunya lebih sederhana, terdiri dari nasi, sayur, tempe, tahu, atau kerupuk.

BACA JUGA:Daftar Tarif Band Tahun 2025, Band Mana yang Paling Mahal?

Manfaat Program MBG

Program ini memiliki tujuan utama untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak sekolah, mencukupi sepertiga kebutuhan kalori harian mereka, serta membantu mencegah stunting.
Dengan jadwal makan yang teratur dan menu yang beragam, diharapkan anak-anak dapat memiliki energi yang cukup untuk belajar dan beraktivitas.
Selain manfaat kesehatan, program ini juga membawa dampak ekonomi. Pemerintah melibatkan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal sebagai mitra penyedia makanan.
Dengan demikian, program ini tidak hanya meningkatkan kesehatan masyarakat, tetapi juga mendukung pemberdayaan ekonomi lokal dan petani di seluruh Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: