Sudah Ada Korban, Hati-hati Modus Penipuan Berkedok Makan Bergizi Gratis
Penipuan Makan Bergizi Gratis --
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Pada tanggal 6 Januari 2025, pemerintah Indonesia meluncurkan program ambisius bernama Makan Bergizi Gratis (MBG) yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat.
Sebanyak 190 lokasi dapur umum atau yang dikenal dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia telah siap melaksanakan program ini.
BACA JUGA:Program Makan Bergizi Gratis Dimulai, Pemerintah Targetkan 5.000 Dapur MBG hingga Akhir Tahun 2025
Program tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat, terutama mereka yang membutuhkan, untuk mendapatkan asupan makanan bergizi tanpa biaya.
Bahkan, pemerintah Indonesia telah menetapkan target ambisius untuk meningkatkan akses gizi bagi masyarakat dengan menyiapkan 5.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur yang menyediakan program MBG.
Sayangnya, di balik kabar baik ini, muncul modus penipuan yang mengatasnamakan program makan gratis bergizi, merugikan banyak pihak.
BACA JUGA:Program Makan Bergizi Gratis Dimulai, Pemerintah Targetkan 5.000 Dapur MBG hingga Akhir Tahun 2025
Para pelaku penipuan tidak segan-segan mengatasnamakan pejabat militer untuk meyakinkan korban. Modus yang digunakan adalah menawarkan bantuan pengadaan bahan makanan bergizi gratis dengan syarat tertentu, dan dengan memanipulasi dokumen seperti proposal palsu yang mencantumkan tanda tangan serta stempel yang dipalsukan.
Penipuan ini terjadi di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, pada awal tahun 2025 menunjukkan betapa liciknya oknum-oknum yang mencoba memanfaatkan kesempatan di tengah-tengah kebijakan pemerintah yang positif ini.
Menurut Letkol Arm. Bayu Ardhiyta Nugroho, Komandan Kodim 0304/Agam, pada Sabtu (4/1), para pelaku penyebar proposal ini menggunakan nama Kodim 0304/Agam sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pengadaan bahan makanan bergizi gratis.
Mereka kemudian meminta pengusaha kuliner di Bukittinggi untuk membantu menyediakan bahan makanan tertentu, seperti ikan kaleng dan daging korneto, yang seharusnya diberikan secara gratis dalam program tersebut.
Karena korban tidak memiliki stok bahan baku tersebut, mereka akhirnya menyerahkan sejumlah uang yang diminta oleh pelaku.
BACA JUGA:Lowonagn Kerja PT Pertamina Training And Consulting, 5 Posisi Ini Membutuhkan Lulusan D3 hingga S1
Korban, yang merupakan seorang pengusaha kuliner, tanpa ragu melakukan transfer uang dua kali dengan total mencapai Rp 42 juta.
Namun, korban baru menyadari bahwa dirinya telah menjadi korban penipuan setelah berkunjung langsung ke Markas Kodim (Makodim) dan tidak menemukan adanya kegiatan terkait program Makan Bergizi Gratis di sana.
Setelah menyadari penipuan tersebut, korban langsung melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian Polresta Bukittinggi.
"Ini jelas penipuan dan membawa nama institusi TNI, kami minta warga berhati-hati dan melakukan cek dan ricek untuk setiap informasi yang beredar," ujar Dandim 0304/Agam, Letkol Arm. Bayu Ardhiyta Nugroho.
Ia juga menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis yang disebut-sebut dalam penipuan tersebut masih dalam tahap uji coba di Kodim 0304/Agam, dan bahkan untuk dapur pun masih dalam proses pendirian. Oleh karena itu, tidak ada pengadaan bahan makanan yang dapat diminta oleh siapa pun pada saat itu.
BACA JUGA:Program Makan Bergizi Gratis Dimulai, Pemerintah Targetkan 5.000 Dapur MBG hingga Akhir Tahun 2025
Kasus ini ternyata bukan yang pertama kali terjadi. Modus yang sama, dengan menggunakan nama dan stempel palsu untuk mengelabui masyarakat, juga telah ditemukan di beberapa daerah lain di Indonesia.
Para pelaku penipuan ini memang jeli dalam memanfaatkan momen saat program pemerintah yang besar sedang digulirkan, dengan harapan bahwa masyarakat tidak akan curiga.
Pemerintah Indonesia sendiri menargetkan bahwa pada akhir tahun 2025, sebanyak 5.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur untuk program Makan Bergizi Gratis ini akan beroperasi di seluruh tanah air.
BACA JUGA:Kemenag dan Komisi VIII Sepakati Biaya Haji 2025 Turun, Ini Rinciannya
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menjelaskan pada 6 Januari 2025 bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan gizi masyarakat.
"Jadi, sepanjang tahun 2025 ini target dapur MBG-nya sebanyak 5.000," kata Hasan. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mewujudkan program ini secara masif dan menyeluruh.
Namun, dengan skala program yang besar ini, pemerintah juga sadar akan potensi penyalahgunaan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab.
Oleh karena itu, Hasan menambahkan bahwa pihak pemerintah telah mempersiapkan para Kepala SPPG yang akan memimpin masing-masing dapur MBG ini.
Penempatan Kepala SPPG akan dilakukan berdasarkan kesiapan dapur di berbagai wilayah. Saat ini, telah ada sekitar 1.000 calon Kepala SPPG yang siap untuk ditempatkan setelah menjalani pendidikan di Universitas Pertahanan (Unhan).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: