Iklan RBTV Dalam Berita

Awas Bahaya dan Denda! Ini Alasan Bonceng Tiga di Motor Tidak Disarankan

Awas Bahaya dan Denda! Ini Alasan Bonceng Tiga di Motor Tidak Disarankan

Bahaya dan denda bermotor bonceng tiga--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM- Awas bahaya dan denda! ini alasan bonceng tiga di motor tidak disarankan dan melanggar hukum.

Sebagai pengendara motor yang baik, memahami aturan lalu lintas dan berkomitmen untuk menjaganya adalah hal yang wajib. 

Salah satu kebiasaan yang sering ditemukan di jalanan Indonesia adalah membonceng tiga orang dalam satu motor. 

Meskipun terlihat sederhana, kebiasaan ini bukan hanya melanggar aturan, tetapi juga membahayakan keselamatan pengendara, pembonceng, dan orang lain di jalan.

BACA JUGA:Ketahui, Ini Penyebab dan Cara agar Mobil Diesel Tidak Masuk Angin

Kenapa Bonceng Tiga di Motor Berbahaya?

Membawa lebih dari dua orang di satu motor dirancang untuk menanggung beban yang wajar, bukan untuk mengangkut lebih banyak. 

Motor dirancang secara khusus untuk pengendara dan maksimal satu pembonceng. Banyak alasan mengapa bonceng tiga dianggap berisiko, mulai dari membahayakan keseimbangan motor hingga merusak komponen kendaraan. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Risiko Keseimbangan Menurun

Bonceng tiga membuat keseimbangan motor menjadi buruk. Kapasitas beban yang melebihi standar pabrik membuat motor sulit dikendalikan. 

Pada saat menikung atau melewati jalanan berlubang, motor cenderung kehilangan stabilitas. Hal ini meningkatkan kemungkinan motor terguling, terutama pada kecepatan tinggi.

Selain itu, jika pembonceng tidak duduk dengan benar atau terlalu banyak bergerak, risiko motor oleng semakin besar. Hal ini dapat menjadi ancaman serius, terutama di jalan yang ramai.

BACA JUGA:Persiapan Kuliah, Ini Nilai Rata-rata SNBP UNRI Tahun 2025

2. Dapat Menyebabkan Komponen Motor Rusak

Menggunakan motor untuk bonceng tiga secara rutin dapat membuat komponen motor lebih cepat aus.

Misalnya, suspensi akan bekerja lebih keras untuk menahan beban tambahan, sehingga daya elastisitasnya menurun. Akibatnya, suspensi bisa keras dan tidak mampu menahan guncangan dengan baik.

Ban motor pun bisa lebih cepat aus karena harus menanggung beban berlebih. Saat ban melebar atau tekanan udaranya menurun, risiko kebocoran atau pecah ban juga meningkat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: