Awas Bahaya dan Denda! Ini Alasan Bonceng Tiga di Motor Tidak Disarankan

Bahaya dan denda bermotor bonceng tiga--
Lebih dari itu, beban berat dapat membuat motor tidak stabil ketika bermanuver di jalan sempit atau menurun.
Contohnya, motor yang membawa barang dengan posisi tidak seimbang cenderung miring ke satu sisi, sehingga pengendara lebih sulit mengendalikan kendaraan. Beban tambahan juga mempercepat keausan pada mesin dan ban.
Berikut Hal-Hal Lain yang Harus Dihindari
1. Stut Motor
Stut motor, atau mendorong motor lain dengan kaki, adalah kebiasaan lain yang sering kita temui di jalan.
Padahal, tindakan ini tidak hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga pengguna jalan lainnya. Sama seperti bonceng tiga, stut motor juga melanggar hukum dan dapat dikenai denda.
BACA JUGA:KRIS Berlaku Tahun Ini, Simak Daftar Penyakit yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan
2. Pegang Behel Ketika Berkendara
Meskipun terlihat aman, memegang behel motor justru dapat membuat pembonceng kehilangan keseimbangan. Pengendara menjadi sulit mengontrol motor karena ada tumpuan tambahan di bagian belakang.
3. Sering Menambal Ban
Apabila ban motor sudah sering ditambal lebih dari tiga kali, kekuatannya akan berkurang signifikan. Ini berbahaya jika Anda membawa beban berat atau menempuh perjalanan jauh, karena risiko pecah ban sangat tinggi.
Langkah-Langkah untuk Menghindari Bonceng Tiga
Agar perjalanan aman, berikut beberapa tips sederhana yang bisa diterapkan:
1. Selalu Patuhi Aturan
Jangan tergoda untuk melanggar aturan demi menghemat biaya atau waktu. Keselamatan adalah yang utama.
2. Gunakan Kendaraan Sesuai Kapasitas
Jika Anda perlu membawa lebih dari dua orang, gunakan alternatif seperti ojek online atau mobil angkutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: