Iklan RBTV Dalam Berita

KKB Egianus Kogoya Mulai Terpecah, Tokoh Agama Papua Ramai-ramai Bantu TNI-Polri

KKB Egianus Kogoya Mulai Terpecah, Tokoh Agama Papua Ramai-ramai Bantu TNI-Polri

KKB Papua semakin terjepit dikejar TNI--

 

Proses Negosiasi

 

Terpisah, Pangdam Cenderawasih memberikan respons terkait adanya bantuan dari tokoh agama dalam upaya pembebasan Pilot Susi Air dari KKB Papua. Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa mengatakan dengan adanya bantuan dari tokoh agama dan tokoh adat maka diharapkan penyanderaan bisa selesai.

“Dalam pelaksanaan tugas, dilakukan secara terukur dan terpilih. Tidak semua warga di daerah rawan itu mendukung KKB,” katanya. Saleh menyebut proses dari negosiasi dengan KKB ini masih terus dilakukan. Dia menyampaikan ada pihak KKB yang mendukung tapi juga ada yang menolak.

BACA JUGA:Begini Cara Pinjam Uang di Livin by Mandiri, Cair Hingga Rp 100 Juta Hanya Lewat HP

Penyanderaan dilakukan setelah pesawat mendarat di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Bagian lain Pangdam XVII Cenderawasih mengapresiasi anggota TNI-Polri yang berhasil mengamankan senjata dan amunisi dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Jenderal Kopassus bintang dua ini mengatakan, selain senjata api dan amunisi juga diamankan berbagai peralatan komunikasi seperti HT, radio SSB, handphone dan alat komunikasi lainnya. 

Hal itu didapat saat operasi pembebasan Pilot Susi Air Philip Mark, yang ditawan KKB pimpinan Egianus Kogoya sejak tanggal 7 Februari lalu.

“Berbagai peralatan komunikasi, senjata api dan amunisi itu diamankan dari KKB selama pencarian pilot Susi Air dan penegakan hukum," kata Pangdam Mayjen TNI Saleh.

Sebelumnya Pangdam XVII Cenderawasih juga mengatakan upaya pencarian dan pembebasan pilot Philip terus dilakukan dengan mengedepankan negosiasi.

BACA JUGA:Syarat Usia Ketua RT Segini, Masa Jabatan Dibatasi, Berikut Perbandingan Gaji Ketua RT Antar Provinsi

Proses negosiasi mengalami naik turun karena ada dari pihak KKB yang mendukung upaya tersebut tetapi ada juga yang tidak sehingga diharapkan dengan bantuan tokoh agama dan tokoh adat hal itu bisa diselesaikan.

“Pendekatan negosiasi tetap dikedepankan dengan menjunjung tinggi kemanusiaan sehingga dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara terukur dan terpilih karena tidak semua masyarakat di daerah rawan mendukung keberadaan KKB,” tutup Pangdam Mayjen TNI Saleh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: