Petani di Bengkulu Utara Dukung Asta Cita Swasembada Pangan dan Buka-bukaan Kendala yang Dihadapi

Petani di Bengkulu Utara saat menyampaikan kendala untuk menciptakan swasembada pangan--
BENGKULU UTARA, RBTV.DISWAY.ID - Petani di Bengkulu Utara dukung Asta Cita swasembada pangan dan buka-bukaan kendalanya. Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) menggelar Focus Group Discussion (FGD), Selasa (25/2), bertempat di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Bengkulu Utara.
BACA JUGA:Makin Mudah, Begini Cara Mengajukan Pinjaman KSM Via Livin' By Mandiri
Kegiatan ini dihadiri Kepala DTPHP Bengkulu Utara Abdul Hadi, FKPD Bengkulu Utara, perwakilan Pupuk Indonesia (PI). Disampaikan Abdul Hadi, FGD digelar dalam rangka membahas peran Pupuk subsidi dalam mendukung swasembada pangan.
Langkah awal dalam mendukung swasembada pangan adalah dengan memastikan tidak ada lagi kelangkaan atau kesulitan mendapatkan pupuk subsidi oleh 5.641 petani yang masuk dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) Bengkulu Utara tahun 2025.
BACA JUGA:Dugaan Penyebab Rumah Warga Anggut Ludes Terbakar, Satu Petugas Damkar Tertimpa Runtuhan Bangunan
Maka dari itu, dalam forum diskusi itu disampaikan agar para penyalur atau kios pupuk diminta untuk segera mengusulkan pengambilan pupuk ke distributor.
“Di sini kami meminta agar tidak ada lagi terjadi kekosongan pupuk di dalam kios. Ketika petani membutuhkan, itu harus ada,” kata Abdul Hadi.
Menurut Abdul Hadi, pangan menjadi ujung tombak kemajuan daerah, maka ketersediaan pupuk subsidi harus dijamin oleh pemerintah.
Selain itu, juga perlu adanya pengawasan pada proses pendistribusian pupuk subsidi agar tepat sasaran, tepat waktu, sehingga petani bisa bekerja lebih maksimal dan hasil produksi bisa mengalami peningkatan.
“Tentu pengawasan juga perlu. Pengawasan dilakukan semua pihak, Kejaksaan, Kodim, Polres, Pemerintah daerah dan kita semua harus mengawasi,” ujar Abdul Hadi.
BACA JUGA:Solusi Keuangan Cepat, Ajukan Pinjaman Online di BNI, Segini Limit Maksimalnya
Namun dikatakan Abdul Hadi, yang menjadi persoalan saat ini adalah kuota pupuk subsidi dari Kementerian Pertanian tahun 2025, masih kurang dari jumlah kebutuhan berdasarkan RDKK.
Kebutuhan pupuk urea tahun 2025 yakni 1.971 ton, baru terpenuhi 1.691 ton. Sedangkan pupuk NPK dari kebutuhan 3.421 ton, dialokasikan hanya 2.000 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: