Kisah Abu Nawas Selamat dari Hukuman karena Buta Warna dan Perjalanan Mencari Tuhan
Kisah abu nawas mencari tuhan--
Ketua rombongan itu tersenyum, lalu menjawab,”Jangankan kepada binatang, bahkan, kepada pepohonan ini pun kami juga takut untuk berbuat zalim. Kita sholat untuk mencegah dari berbuat fahsya dan munkar. Untuk apa sholat jika tetap berbuat kejahatan terhadap sesama makhluk ciptaan Allah?”
Abul Augus semakin kagum dengan jawaban tersebut. Ia lalu pamit untuk melanjutkan perjalanan bersama Abu
BACA JUGA:Heboh, Abu Nawas Mengaku Hamil, Kok Bisa Laki-laki Hamil?
Sepanjang perjalanan, ia tampak lebih tenang saat mengendalikan untanya. Sepertinya ia tengah berusaha mencerna kalimat yang diucapkan oleh ketua rombongan musafir tadi.
Abu Nawas mengajaknya berbicara untuk memecahkan keheningan. “Tampaknya kau sedang berpikir sesuatu. Apa yang sedang kau pikirkan?” tanyanya.
Abul Augus sangat bersemangat dan sontak bertanya, “Sebenarnya, tadi saya mendengar kepala musafir menyebutkan kata fahsya dan munkar. Jujur saja, saya belum mengerti maksudnya, Tuan. Bolehkah saya meminta penjelasan pada Tuan?”
“Oh, jadi itu yang membuatmu penasaran. Jadi, fahsya adalah semua perbuatan buruk yang tidak mengakibatkan kerugian langsung pada orang lain. Karena tak langsung memberikan dampak buruk, biasanya orang-orang tak segera bisa mengenali nilai-nila buruk yang terkandung dalam fahsya iu. Setelah itu, Allah akan memberikan pelajaran lewat agama,” jelas Abu Nawas.
“Em, agar hamba semakin paham, bisakah Tuan menyebutkan contoh fahsya?” tanya Abul Augus antusias.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: