Unik tapi Ngeri Hujan Katak di Brazil, Kataknya Masih Hidup atau Sudah Mati?
fenomena hujan katak--
Sebagai contoh, katak panah emas (Phyllobates terribilis) dikenal sebagai salah satu hewan paling beracun di dunia.
Kulitnya mengandung batrachotoxin, senyawa mematikan yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian hanya dengan kontak kecil.
Racun ini bekerja dengan mengikat saluran natrium di sel saraf, membuat tubuh kehilangan kemampuan untuk mengirimkan sinyal, dan akhirnya menyebabkan henti napas.
Bahkan, katak yang sudah mati pun masih berpotensi menimbulkan keracunan jika disentuh atau dikonsumsi oleh manusia maupun hewan peliharaan.
Beberapa laporan menyebutkan kasus fatal akibat racun katak yang masih aktif pasca kematian, seperti peristiwa di Korea Selatan, di mana seseorang meninggal setelah mengonsumsi katak beracun yang sudah mati.
Selain katak, beberapa spesies kodok juga punya kelenjar racun yang disebut kelenjar parotid, terletak di sisi kepala mereka. Saat disentuh atau digigit hewan lain, kelenjar ini bisa tetap melepaskan racunnya, bahkan setelah hewan tersebut tidak bernyawa lagi.
Karena itulah, para ahli memperingatkan masyarakat untuk tidak mendekati atau menyentuh katak yang ditemukan setelah hujan aneh ini, apalagi mencoba mengambil atau menyimpannya.
Bisa jadi, katak yang terlihat “tak berdaya” itu sebenarnya menyimpan racun yang cukup kuat untuk melukai manusia.
BACA JUGA:Tahun Depan, Kades PAW akan Dilakukan Pemilihan Ulang
Sheila Silvina
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


