Sejarah Nama Palembang, Daerah Terendam Lumpur hingga Tempat Mencuci Emas, Siapa yang Beri Nama Palembang?

PALEMBANG, RBTVDISWAY.ID – Jika mendengar kata Sumatera Selatan, orang akan berpikir sejenak membayangkan wilayah Sumatera Selatan. Namun jika mendengar kata Palembang, orang akan langsung mengerti maksudnya.

Palembang merupakan ibukota dari Provinsi Sumatera Selatan. Namun tidak sedikit orang dari kabupaten di Sumatera Selatan akan menyebut asal dari Palembang jika berkenalan dengan orang lain di luar pulau Sumatera.

Sepertinya lebih enak dan mudah menyebut orang Palembang daripada nama kabupaten lain di Sumatera Selatan. Lagian orang akan langsung paham jika menyebut nama Palembang.

BACA JUGA:Percaya Tidak jika Nama Bengkulu Berasal dari Kata Bangkai?

Meski sudah sangat terkenal, terutama karena pempek, namun apakah kamu tahu sejarah nama Palembang?

Ada beberapa referensi dan cerita dari sejarah nama Palembang ini. Seperti dijelaskan Farida R. Wargadalem dalam buku Pempek Sebagai Identitas Palembang. 

Farida yang merupakan dosen di FKIP Universitas Sriwijaya menjelaskan nama asli Kota Palembang adalah 'Palimbang'. 

Kata dari Bahasa Jawa tersebut memiliki arti tanah yang senantiasa digenangi air. Sebab, daerah tersebut merupakan dataran rendah berupa endapan lumpur. 

BACA JUGA:Daftar Pinjaman KUR BCA 2025, Tentukan Pilihan dan Ajukan Pinjaman

Untuk diketahui tanah paling tinggi di Palembang yakni Bukit Siguntang yang tingginya sekitar 26 meter dari permukaan laut.

Sementara jika ditinjau dari asal kata, Palembang terdiri dari dua suku kata. Palembang terdiri dari pa atau menurut dialek lokal disebut pe dan lembang.

Pa atau Pe menunjukkan tempat dan lembang berarti air yang merembes. Dengan demikian, Palembang dapat diartikan sebagai suatu tempat yang digenangi air.

BACA JUGA:Anak Yatim Piatu Dirawat di RS, Bhabinkamtibmas Polsek Selebar Cek Kondisi Warganya yang Memprihatinkan

Sementara itu seorang Komisaris Belanda, van Sevenhoven menyebutkan kata Palembang berasal dari akar kata lemba yang berarti tanah yang dihanyutkan ke tepi. 

Sumber: