Sejarah Nama Palembang, Daerah Terendam Lumpur hingga Tempat Mencuci Emas, Siapa yang Beri Nama Palembang?
Apa arti nama Palembang? Siapa yang memberi nama Palembang?--
Semuanya menggambarkan Palembang sebagai kota yang senantiasa digenangi air, karena mengalami pasang surut setiap hari dari Mei hingga November, dengan ketinggian 10-16 kaki.
Lembang/limbang juga bermakna mencuci/mengayak atau mengalir. Maksudnya mencuci/melimbang emas.
Jadi, Palembang/Palimbang adalah tempat mencuci emas di masa lalu.
Dahulu di Bukit Siguntang terdapat tambang emas. Mengenai hal itu dibuktikan dengan berbagai hasil ekskavasi oleh Balai Arkeologi Palembang dan Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, di mana ditemukan beragam bentuk emas.
BACA JUGA:Cara Mendapatkan Uang dari TikTok Tanpa Harus Buat Video, Silakan Coba!
Dari berbagai pendapat tersebut, lahir nama Palembang, dengan luas wilayah sekitar 80 mil pada awal abad ke-19.
Palembang berada di ujung delta Sungai Musi, yang merupakan lahan keras terakhir. Sebab, lokasi dari muara ke pedalaman sebelum Palembang adalah lahan-lahan yang senantiasa dilanda banjir.
Itu sebabnya, Palembang menjadi tempat pertama yang memungkinkan berdirinya candi-candi yang agak tinggi. Sementara itu, penduduk pendukung budaya tersebut bermukim di pinggiran sungai.
Wilayah Palembang waktu itu membentang dari bagian hilir di sekitar Sabo Kingking (Prasasti Telaga Batu) sebagai pusat pemerintahan, ke hulu hingga Bukit Siguntang (Prasasti Bukit Siguntang) sebagai pusat keagamaan. Itulah gambaran Palembang pada masa Kerajaan Sriwijaya abad 7-12.
BACA JUGA:Berencana Ajukan KUR? Simak Tabel Angsuran KUR BCA 2025 Pinjaman Rp 5-50 Juta
Jarak Palembang ke muara Sungai Musi (Sungsang) sekitar 85 kilometer. Saat ini dapat ditempuh dengan waktu sekitar 2 jam menggunakan speedboat.
Daerah perbukitan ada di bagian barat laut, mulai dari Bukit Siguntang. Sementara itu, dataran rendah serta rawa-rawa ada di lingkungan kotanya.
Palembang terbelah Sungai Musi. Pada masa pemerintahan kolonial Belanda, ada kebijakan yang menetapkan kota itu terdiri dari seberang ulu dan seberang ilir.
Memaknai konsep 'seberang ulu dan ilir' tidak sama dengan konsep 'uluan dan iliran' yang sudah ada sejak awal Kesultanan Palembang.
Sebab, seberang ulu berada pada posisi selatan, dan seberang ilir pada bagian utara.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


