Lagi Viral di TikTok, Kosmetik Rachel Vennya Ditahan Bea Cukai, Kenapa?

Bahkan, jika penerima tidak ingin membayar atau menyelesaikan kewajibannya, maka barang tersebut bisa disita, dilelang, dijadikan hibah, atau bahkan dimusnahkan.

BACA JUGA:Aroma Mutasi Pejabat Pemkab Kepahiang, Catatan Kinerja Anggota DPRD jadi Bahan Evaluasi

Rachel Vennya Sudah Ikhlas, Silakan Pakai Sendiri

Menariknya, Rachel mengaku sudah cukup bersabar menghadapi situasi ini. Dalam videonya, ia bilang kalau awalnya ia sempat meminta agar seluruh cushion bisa dirilis sekaligus, tentunya setelah ia bersedia membayar bea masuk.

Tapi pihak Bea Cukai hanya bersedia melepas 20 cushion saja, sisanya tetap ditahan. Karena ribet, Rachel akhirnya memutuskan untuk tidak mengambil sama sekali barang tersebut.

Dengan nada santai namun cukup menyentil, Rachel bahkan bilang: “Yaudah, aku ikhlasin aja, biar buat teman-teman Bea Cukai aja. Biar glowing wajahnya pakai cushion TIRTIR.”

Komentar ini langsung ramai diperbincangkan netizen. Ada yang menganggap Rachel nyindir halus, ada juga yang malah kasih tepuk tangan atas cara penyampaian yang santai tapi tajam.

BACA JUGA:Ini Perbedaan Emas Perhiasan 22 Karat dan 24 Karat, Lebih Murah yang Mana?

Reaksi Warganet dan Penjelasan Tambahan

Tentu saja netizen punya pendapat beragam. Ada yang menyalahkan sistem bea cukai karena dianggap terlalu ketat untuk barang yang sifatnya "hadiah" dan bukan diperjualbelikan. Tapi di sisi lain, banyak juga yang membela DJBC karena memang mereka hanya menjalankan aturan.

Bea Cukai sendiri menegaskan bahwa mereka tidak asal menahan barang. Semua sudah diatur dalam ketentuan dan harus dipatuhi oleh siapa pun, termasuk selebriti.

Aturan main ini bertujuan menjaga pengawasan terhadap barang-barang impor, apalagi produk kosmetik yang punya potensi dampak terhadap kesehatan masyarakat.

BACA JUGA:Aroma Mutasi Pejabat Pemkab Kepahiang, Catatan Kinerja Anggota DPRD jadi Bahan Evaluasi

Pelajaran Buat Kita Semua

Kasus Rachel Vennya ini sebenarnya bisa jadi pelajaran penting, terutama buat para konten kreator atau siapa pun yang sering dapat PR package dari luar negeri.

Sumber: