Cara Berhenti Menjadi Orang yang Tidak Enakan, Silakan Coba dan Rasakan Perubahannya
Cara Berhenti Menjadi Orang yang Tidak Enakan--
Jadi, jika kamu ingin berkembang, lepaskan peran sebagai korban. Masa lalu hanyalah bagian dari memori, bukan penentu masa depanmu.
Pilih untuk bertanggung jawab atas kehdiupanamu hari ini. Inilah bentuk egois yang sehat: berani berkata bahwa kamu bukan lagi tawanan masa lalu.
BACA JUGA:HP RAM 8/256GB Harga di Bawah Rp 2 Juta 2025 Milik Pabrikan Ternama
Penjara Kedua: Keinginan untuk Disukai Semua Orang
Siapa sih yang tidak ingin disukai banyak orang? Tapi, coba pikir baik-baik apakaahkamu sendiri bisa menyukai semua orang? Nyatanya tidak. Bahkan kadang baru lihat saja kita sudah punya penilaian sendiri terhadap orang lain.
Keinginan untuk disukai oleh semua orang hanya akan membuat kamu kelelahan. Kamu jadi takut berkata tidak, takut dikomentari, takut berbuat salah, dan akhirnya hidup dengan rasa cemas dan overthinking setiap hari. Inilah penjara sosial yang tidak terlihat, tapi sangat menyiksa batin.
Solusinya? Miliki keberanian untuk tidak disukai. Ini bukan berarti kamu harus jadi orang yang jahat atau tidak punya empati.
Tapi kamu perlu memahami mana tanggung jawabmu dan mana yang bukan. Contohnya, kalau kamu seorang konten kreator, tugasmu adalah membuat konten sebaik mungkin. Apakah orang lain menyukai atau membencinya, itu sudah di luar kuasamu.
Menurut Adler, kebahagiaan datang saat kita hanya mengurus hal-hal yang menjadi tugas kita sendiri. Jangan ikut campur dalam tugas orang lain, seperti bagaimana mereka berpikir, merasa, atau merespons tindakan kita.
Kalau kamu terus mencoba masuk ke dalam pikiran orang lain, kamu hanya akan kelelahan dan kehilangan jati diri.
BACA JUGA:HP RAM 8/256GB Harga di Bawah Rp 2 Juta 2025 Milik Pabrikan Ternama
Penjara Ketiga: Dunia yang Dilihat Sebagai Ajang Kompetisi
Penjara terakhir yang sering tidak disadari adalah ketika kita melihat hidup sebagai kompetisi. Kita merasa tertinggal, iri dengan pencapaian orang lain, dan selalu membandingkan diri. Setiap kesuksesan orang lain terasa seperti kegagalan bagi diri sendiri.
Inilah yang memicu rasa tidak percaya diri, stres, hingga keputusasaan. Padahal, hidup bukanlah perlombaan.
Setiap orang memiliki jalurnya masing-masing. Saat kamu mulai fokus pada hidup orang lain, kamu kehilangan kesempatan untuk membangun versi terbaik dari dirimu sendiri.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


