Iklan RBTV

Kisah Pilu Raya, Balita yang Meninggal dengan Tubuh Dipenuhi Cacing, Ini Penyebabnya

Kisah Pilu Raya, Balita yang Meninggal dengan Tubuh Dipenuhi Cacing, Ini Penyebabnya

kisah viral--

NASIONAL, RBTVDISWAY.ID - Kisah tragis Raya, balita Sukabumi yang meninggal karena tubuh dipenuhi cacing, ini penyebabnya!

Kasus memilukan terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Seorang balita perempuan berusia empat tahun bernama Raya, asal Desa Kabandungan, harus meregang nyawa setelah tubuhnya dipenuhi oleh cacing. 

BACA JUGA:Jadi Lebih Murah, Ini Harga BBM Terbaru Pertamax hingga Dexlite di Bengkulu

Peristiwa ini bukan hanya menyisakan duka mendalam bagi keluarga, tetapi juga menjadi perhatian publik mengenai pentingnya kesehatan gizi dan sanitasi anak di Indonesia.

Kondisi Raya Sejak Balita: BGM atau Gizi Buruk

Raya sejak kecil dikenal sebagai anak dengan status BGM (Bawah Garis Merah), istilah medis untuk menandai anak yang mengalami gizi buruk.

Hal itu membuat Raya mendapat pengawasan ketat dari posyandu desa setempat. Menurut Cisri Maryati, bidan Desa Kabandungan, Raya rutin datang ke posyandu dan berat badannya terus dipantau sejak ia bayi.

“Memang sejak kecil Raya masuk kategori BGM, jadi benar-benar terpantau perkembangannya. Kami selalu kontrol berat badannya ketika ke posyandu,” jelas Cisri.

Karena kondisi gizinya, Raya pun menjadi prioritas dalam berbagai program bantuan gizi desa, mulai dari susu, telur, ayam, hingga buah-buahan. Bahkan, melalui program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal, Raya mendapat asupan khusus selama 60 hari. 

Hasilnya sempat terlihat, berat badannya mengalami kenaikan meski masih belum sesuai standar usianya.

BACA JUGA:Wamendiktisaintek Terpikat 1 Lokasi di Bengkulu untuk Sekolah Garuda, Wagub Mian: 2026 Pembangunan Dimulai

Program Obat Cacing Rutin

Selain bantuan gizi, Raya juga termasuk anak yang tercatat sebagai penerima obat cacing rutin setiap enam bulan sekali. 

Program ini biasanya dilakukan serentak pada bulan Februari dan Agustus. Raya terakhir mendapatkan obat cacing pada Februari 2025.

“Sebetulnya obat cacing diberikan secara berkala, termasuk untuk Raya. Jadi, dia tidak terlewat program itu,” terang Cisri.

Namun, kondisi kesehatan Raya ternyata lebih kompleks daripada sekadar pemberian obat rutin. 
Tubuhnya sudah lama lemah akibat kurang gizi, dan faktor lingkungan diduga memperburuk keadaannya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: