Iklan RBTV

Ringankan Beban Petani, Pemerintah Turun 20% Harga Pupuk Subsidi

Ringankan Beban Petani, Pemerintah Turun 20% Harga Pupuk Subsidi

Pelaksana Tugas Kepala Dinas TPHP Provinsi Bengkulu, Rosmala Dewi--

REJANG LEBONG, RBTV.DISWAY.ID - Berdasarkan surat keputusan kementerian pertanian Nomor 1.117/Kpts./SR.310/M/10/2025 Tahun 2025 tentang penurunan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk pupuk bersubsidi.

Penurunan harga pupuk subsidi ini bertujuan agar para petani, mempersiapkan lahan mereka untuk memaksimalkan penanaman dalam mendukung program ketahanan pangan.

Selain itu penurunan harga pupuk subsidi ini, diharapkan dapat membantu meringankan beban para petani dalam kebutuhan pupuk subsidi.

BACA JUGA:Lelang Jabatan Sekprov Bengkulu, Ini Daftar Peserta Lulus Asesment

Disampaikan oleh Pelaksana Tugas Kepala Dinas TPHP Provinsi Bengkulu, Rosmala Dewi, masing-masing harga pupuk yang diturunkan saat ini yakni Pupuk Urea dengan harga Rp 1.800 rupiah, pupuk ZA khusus untuk tebu dengan harga Rp 1.360.

Kemudian pupuk NPK untuk coklat seharga Rp 2.540, NPK phonska Rp 1.840 dan pupuk organik Rp 640 setiap kilogramnya.

"Berdasarkan dari SK Kementerian Pertanian, penurunan harga itu sebesar 20%. Diharapkan dengan turunnya harga pupuk subsidi ini dapat membantu kebutuhan masyarakat," ungkapnya.

Berdasarkan data Dinas TPHP Provinsi Bengkulu saat ini serapan pupuk bersubsidi NPK sudah mencapai 36.225 ton atau sebesar 67,51% dari jumlah alokasi. Sedangkan pupuk urea sudah terserap sebesar 16.309 ton atau 51,18% dari total alokasi. Sedangkan untuk realisasi pupuk organik mencapai 344 ton atau terserap sekitar 34,35%.

BACA JUGA:Pinjaman KUR BRI 2025 di Subsidi Pemerintah, Simak Tabel Angsuran Pinjaman Rp10-50 Juta

"Di bulan September kemarin serapan kita sebesar 50%, namun memang masih banyak petani yang belum menyerap pupuk ini, insyaallah di bulan Oktober ini serapan pupuk akan mencapai 90%," katanya.

Penyaluran pupuk subsidi ke petani di bengkulu diharapkan dapat menjaga proses produksi agar bisa menekan kegagalan saat panen raya pada bulan desember mendatang.

Dirinya juga menyampaikan saat ini serapan pupuk meningkat yang disebabkan saat ini petani sedang bersiap menghadapi masa panen. Sehingga, tebusan pupuk petani meningkat untuk menekan kegagalan produksi.

"Meskipun demikian serapan pupuk ini meningkatkan setiap bulannya. Ditambah lagi saat ini juga ada program Sadesahe yang pastinya juga memerlukan pupuk," jelasnya.

BACA JUGA:Katanya Ada Pinjaman KUR BRI Tanpa Syarat, Benarkah? Begini Cara Pengajuannya Lewat Online

Dirinya juga menyampaikan jika pemerintah Provinsi Bengkulu, akan kembali mengusulkan penambahan pupuk subsidi jika kebutuhan petani semakin melonjak dan ketersediaan kurang.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: