“Fatimah putriku, aku yakin ajalku segera tiba,” bisik Khadijah kepada Fatimah sesaat menjelang ajal.
“Yang kutakutkan adalah siksa kubur. Tolong mintakan kepada ayahmu, agar beliau memberikan sorbannya yang biasa digunakan menerima wahyu untuk dijadikan kain kafanku. Aku malu dan takut memintanya sendiri,” ucap Khadijah.
Mendengar itu Rasulullah berkata, “Wahai Khadijah, Allah SWT menitipkan salam untukmu, dan telah dipersiapkan surga sebagai tempatmu”.
Dengan tenang, Khadijah RA, mengembuskan nafas terakhirnya di pangkuan Rasulullah SAW. Dipeluknya erat-erat jasad Khadijah RA, dengan perasaan sedih dan pilu yang teramat sangat. Tak terasa, tumpahlah air mata mulia Rasulullah SAW dan semua orang yang menungguinya ketika itu.
BACA JUGA:Abu Nawas Ada Profesi Baru, Jadi Dukun Pengganda Uang
Gambaran ketenangan seorang hamba kala menghadap Allah SWT tergambar dalam Al Qur’an Surat Al-Fajr ayat 27-30:
يَٰٓأَيَّتُهَا ٱلنَّفْسُ ٱلْمُطْمَئِنَّةُ. ٱرْجِعِىٓ إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً. فَٱدْخُلِى فِى عِبَٰدِى. وَٱدْخُلِى جَنَّتِ
Artinya: "Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku. Masuklah ke dalam surga-Ku.”