Tipsnya, jangan langsung berhenti makan sayur, cukup jaga agar porsi sayurmu stabil setiap hari dan konsultasikan ke dokter agar dosis obat bisa disesuaikan.
4. Hindari Jeruk Bali (Grapefruit)
Banyak yang belum tahu kalau jeruk bali punya interaksi unik dengan beberapa jenis obat. Buah ini bisa menghambat kerja enzim hati yang bertugas memecah obat, membuat kadar obat dalam darah melonjak terlalu tinggi. Akibatnya, efeknya bisa berlebihan dan berpotensi toksik.
Jeruk bali sebaiknya dihindari terutama kalau kamu sedang mengonsumsi obat kolesterol, tekanan darah, atau obat antikoagulan.
BACA JUGA:Jangan Lakukan! Ini Larangan Setelah Minum Tolak Angin
5. Alkohol? Sebaiknya Jangan Sama Sekali
Campuran alkohol dan obat adalah kombinasi paling berbahaya. Alkohol bisa mengganggu metabolisme obat di hati, memperkuat efek samping, bahkan merusako rgan hati secara permanen.
Beberapa obat seperti parasetamol, antibiotik, hingga obat antidepresan bisa jadi sangat berbahaya bila dikonsumsi bersamaan dengan alkohol.
Jadi, kalau sedang dalam masa pengobatan, hindari alkohol dalam bentuk apa pun.
6. Kopi juga Perlu Diperhatikan
Bagi pecinta kopi, kabar ini mungkin bikin sedih. Kafein bisa meningkatkan efek stimulan obat-obatan tertentu, seperti obat asma atau tekanan darah tinggi. Efeknya, tubuh bisa terasa gelisah, susah tidur, bahkan jantung berdebar kencang.
Kalau kamu ingin tetap ngopi, beri jeda minimal dua jam setelah minum obat, dan pastikan obatmu memang aman dikonsumsi bersama kafein.
7. Waspadai Makanan Fermentasi dan Awetan
Keju tua, sosis asap, dan makanan fermentasi mengandung tyramine senyawa yang bisa meningkatkan tekanan darah drastis jika dikonsumsi bersamaan dengan obat jenis MAO inhibitor (biasanya untuk depresi atau gangguan saraf).
Efeknya nggak main-main, bisa menyebabkan sakit kepala hebat atau bahkan pingsan.
Jadi, kalau kamu sedang mengonsumsi obat jenis ini, sebaiknya jauhi makanan fermentasi dulu, ya.