Kisah Haji Syekh Abdullah bin Mubarak, Bantu Keluarga Makan Bangkai, Ibadah Hajinya Digantikan Malaikat

Jumat 16-06-2023,16:31 WIB
Reporter : Tim liputan

Ayat ini diarahkan kepada Nabi Ibrahim dan diperintahkan untuk umatnya agar melaksanakan haji dengan mengunjungi baitullah sebagai pengakuan atas Ketuhanan Allah.

BACA JUGA:Masyaallah, 11 Sahabat Nabi Ini Dijamin Masuk Surga

Namun seiring berjalannya waktu, ibadah haji menjadi ternodai. Ia tak lagi menjadi ibadah yang mengakui Allah sebagai Tuhan, tetapi justru menjadi bentuk kemusyrikan yang dilakukan oleh orang-orang Arab Jahiliyah. Kaum Quraisy dan orang-orang sekitarnya memang mengkultuskan Kakbah dan melakukan haji, tapi dalam bentuk dan wujud kemusyrikan, menyekutukan Allah.

Setelah Nabi Muhammad diutus oleh Allah sebagai utusanNya, ibadah haji kemudian disyariatkan menjadi kewajiban umat Islam dengan menghilangkan beberapa ritual yang dilaksanakan oleh umat sebelumnya dan mempertahankan sebagian lainnya. Sebagian ritual dalam ibadah haji yang diubah adalah tentang pelaksanakaan wuquf:

 

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى أَخْبَرَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ قُرَيْشٌ وَمَنْ دَانَ دِينَهَا يَقِفُونَ بِالْمُزْدَلِفَةِ وَكَانُوا يُسَمَّوْنَ الْحُمْسَ وَكَانَ سَائِرُ الْعَرَبِ يَقِفُونَ بِعَرَفَةَ فَلَمَّا جَاءَ الْإِسْلَامُ أَمَرَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ نَبِيَّهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَأْتِيَ عَرَفَاتٍ فَيَقِفَ بِهَا ثُمَّ يُفِيضَ مِنْهَا فَذَلِكَ قَوْلُهُ عَزَّ وَجَلَّ { ثُمَّ أَفِيضُوا مِنْ حَيْثُ أَفَاضَ النَّاسُ }

Artinya: Telah menceritakan kepada kami (Yahya bin Yahya) telah mengabarkan kepada kami (Abu Mu’awiyah) dari (Hisyam bin Urwah) dari (bapaknya) dari (Aisyah) radliallahu ‘anha, ia berkata; Kaum quraisy dan orang-orang mengikuti ajarannya, mereka melakukan wuquf di Muzdalifah, dan mereka menamakannya Al Hums. Adapun seluruh kabilah Arab, mereka semua melakukan wuquf di Arafah, dan ketika agama Islam datang, Allah ‘azza wajalla menyuruh NabiNya untuk mendatangi arafah dan melakukan wuquf padanya, lalu keluar darinya dengan segera. Dan itulah yang ditunjukkan firman ‘azza wajalla; “Kemudian bertolaklah kamu dari tempat bertolaknya orang-orang banyak (‘Arafah) …”.

BACA JUGA:Muslimah Seperti Ini Calon Penghuni Surga, Diantaranya Menjaga Diri dari Perbuatan Zina

Bahkan, haji sebelum Islam datang dilaksanakan dengan ritual yang bodoh dan sangat keji. Seperti pelaksanaan Thawaf dengan telanjang dan pembedaan kelas manusia dengan pemberian baju hanya bagi orang-orang tertentu.

Lalu Islam adalah agama yang mengajarkan umatnya untuk tak membedakan kelompok manapun dan mengajarkan untuk bersikap menghargai perbedaan. Ibadah haji mengajarkan umatnya untuk tidak bersikap rasis.

 

Tercatat dalam sebuah hadis Nabi:

 

حَدَّثَنَا فَرْوَةُ بْنُ أَبِي الْمَغْرَاءِ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُسْهِرٍ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ قَالَ عُرْوَةُ كَانَ النَّاسُ يَطُوفُونَ فِي الْجَاهِلِيَّةِ عُرَاةً إِلَّا الْحُمْسَ وَالْحُمْسُ قُرَيْشٌ وَمَا وَلَدَتْ وَكَانَتْ الْحُمْسُ يَحْتَسِبُونَ عَلَى النَّاسِ يُعْطِي الرَّجُلُ الرَّجُلَ الثِّيَابَ يَطُوفُ فِيهَا وَتُعْطِي الْمَرْأَةُ الْمَرْأَةَ الثِّيَابَ تَطُوفُ فِيهَا فَمَنْ لَمْ يُعْطِهِ الْحُمْسُ طَافَ بِالْبَيْتِ عُرْيَانًا وَكَانَ يُفِيضُ جَمَاعَةُ النَّاسِ مِنْ عَرَفَاتٍ وَيُفِيضُ الْحُمْسُ مِنْ جَمْعٍ قَالَ وَأَخْبَرَنِي أَبِي عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ هَذِهِ الْآيَةَ نَزَلَتْ فِي الْحُمْسِ ثُمَّ أَفِيضُوا مِنْ حَيْثُ أَفَاضَ النَّاسُ

 

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Farwah bin Abu Al Maghra telah menceritakan kepada kami ‘Ali bin Mushir dari Hisyam bin ‘Urwa ,’Urwah berkata: “Pada masa Jahiliyah orang-orang melakukan thawaf dengan telanjang kecuali Al Humus dan istilah Al Humus adalah orang-orang Quraisy dan keturunan mereka. Dahulu Al Humus membeda-bedakan manusia, diantara kaum lelakinya ada yang memberi pakaian kepada kaum lelaki sehingga dia thawaf mengenakan pakaian, begitu juga diantara wanitanya memberi pakaian kepada para wanita sehingga dia thawaf dengan pakaian itu.

Kategori :