Pengeran Papak Cinunuk, Wanaraja
Nama makam waliyulloh ini sejatinya adalah Raden Wangsa Muhammad. Namun, masyarakat sekitar lebih populer menyebutnya Pangeran Papak. Sebutan Papak merujuk pada jari tengah dan telunjuknya yang konon sejajar atau papak dalam bahasa Sunda.
Ada juga cerita penyebutan papak buat Raden Wangsa Muhammad karena sikap dan prinsip Beliau yang tanpa pandang bulu atau sama, dalam memperlakukan orang tanpa membeda-bedakan status sosialnya.
Sosok yang satu ini adalah penyebar ajaran Islam di tanah Garut dan dimakamkan di dekat sumur tujuh Cinunuk. Konon mata air yang cukup bening dan segar ini dipercaya memiliki khasiat tertentu.
Salah satu ajaran Pangeran Papak yang selalu diingat masyarakat sekitar adalah agar hati selalu tenteram, ‘ulah ngingu kabingung, miara kasusah, sangkan aya dina kagumbiraan manah’ (Jangan memelihara keresahan hati, sehingga selalu ada dalam keceriaan hati selalu).
BACA JUGA:4 Arti Mimpi Liburan Ternyata Pertanda Baik, Simak Juga Doa Biar Dapat Rezeki Nomplok
Sunan Cipancar, Limbangan
Berada di kompleks makam Sunan Cipancar di Kampung Pasir Astana, Desa Pasirwaru, Kecamatan Balubur Limbangan, Garut, Jawa Barat. Tokoh yang satu ini merupakan cucu dari Prabu Siliwangi, Raja Padjajaran, sekaligus ulama penyebar agama Islam yang kelak kerap melahirkan keturunan bupati di Kabupaten Garut.
Awalnya, cikal bakal Kabupaten Garut saat ini, berasal dari kerajaan kecil Kertarahayu yang berdiri sekitar tahun 1415 Masehi. Kerajaan ini berada di bawah kekuasaan kerajaan besar Pakuan Padjajaran yang saat itu menguasai hampir seluruh kerajaan di Jawa Barat dan Banten.
Namun, sejak tanam paksa (cultuurstelsel) yang digulirkan Belanda gagal, hingga akhirnya administrasi kerajaan yang berada di daerah Limbangan ini, dipindah ke Garut Kota saat ini. Sunan Cipancar terkenal akan ilmu pengetahuan, kebudayaan dan kewibawaannya dalam memimpin masyarakat.
Seperti halnya makam keramat lainnya di Garut, makam Sunan Cipancar juga kerap dikunjungi para peziarah dari berbagai daerah. Bahkan, berada di dekat persimpangan jalan lintas nasional bagian selatan Jawa, makam yang satu ini selalu ramai diziarahi pengunjung.
Sunan Haruman (Syeh Ja’far Shadiq), Cibiuk