NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Irbadh bin Sariyah As-Sualaimi atau yang biasa disapa dengan Abu Najih lahir di lingkungan jahiliah. Ia tinggal di Homs, salah satu kota di Suriah, dan masuk Islam pada saat penaklukan Mekah oleh kaum muslimin.
Beberapa sumber tidak menyebutkan kapan Irbadh dilahirkan, tapi informasi dari Khalil Abdul Karim menyebutkan bahwa Irbadh lahir dari sebuah keluarga yang bermarga Sulaim, yang masyarakatnya dikenal sebagai pandai besi.
BACA JUGA:Karomah Sa’ad bin Abi Waqqash, Wali Allah yang Menaklukan Sungai Tigris
Karena itulah, orang-orang menjuluki mereka dengan sebutan al-qayyun (budak-budak), sebuah julukan yang bernuansa melecehkan atau merendahkan.
Meski tempat tinggal bani Sulaim berdekatan dengan Madinah, mereka terlambat menyatakan keislamannya sekaligus ketundukannya di bawah sayap kekuasaan negara Quraisy hingga tahun penaklukan Mekah.
BACA JUGA:Jenazah Bersaksi Atas Rasulullah, Karomah Istimewa Juru Bicara Rasulullah Tsabit bin Qais
Barangkali, karena kesibukan aktivitas mereka sebagai pandai besi itulah yang menjadi salah satu penyebab keterlambatan mereka.
Pada tahun terjadinya pembukaan Mekah, sekitar 700 orang, di antaranya Abbas bin Mardas datang ke Madinah untuk memeluk Islam. Sementara Irbadh sendiri masuk Islam bersama Utbah bin Sulaimi dan lima orang bani Sulaim lainnya.