2. Dianggap Menistakan Islam
Bagi umat Muslim, novel The Satanic Verses penuh dengan SARA sampai tidak boleh beredar di India. Novelnya pun menyulut kerusuhan di Pakistan dan beberapa negara mayoritas Islam lainnya di dunia.
Salman Rushdie dianggap tidak menghormati Nabi Muhammad karena berani menggambarkan Nabi ke-25 itu secara blak-blakan.
Novelis yang lahir di India dari keluarga muslim itu menyebabkan kerusuhan massal. Di Mumbai, 45 orang tewas akibat kerusuhan buku.
3. Novelnya Dilarang Beredar
Akibat kerusuhan tersebut, berbagai pihak yang mencoba menerbitkan dan menerjemahkan juga mendapat ancaman pembunuhan.
Pada 1991, seorang penerjemah Jepang, Hitoshi Igarashi, dari buku The Satanic Verses ditikam sampai mati. Seorang penerjemah Italia, Ettore Capriolo, selamat dari serangan pisau ketika berada di apartemen di Milan.
BACA JUGA:44 Nama dan Letak Tahi Lalat yang Datangkan Rezeki Menurut Primbon Jawa
Di Turki, penerjemah The Satanic Verses, Aziz Nesin berhasil kabur dari upaya pembakaran hotel saat meninggal. Tapi 33 tamu lainnya yang sedang menginap tewas dalam kebakaran, kemungkinan besar peristiwa tersebut karena ia menginap di sana. Pada 1993, penerbit buku asal Norwegia ditembak tiga kali dan selamat.
Buku itu dilarang di Iran, negara tempat mendiang pemimpin Ayatollah Agung Ruhollah Khomeini mengeluarkan fatwa 1989, atau dekrit yang menyerukan kematian Salman Rushdie. Khomeini meninggal di tahun yang sama.