Sementara, Mbah Malik masih duduk. Duduknya Mbah Malik itu tidak ada yang berani membangunkan.
Mbah Malik terus duduk tidak hanya dalam waktu jam, tapi bertahun tahun, Mbah Malik dalam kondisi seperti itu sampai tiga tahun lamanya. Artinya, selama tiga tahun pula, Mbah Malik tidak makan dan minum.
Sampai kemudian setelah tiga tahun, Mbah Malik bangun pada pukul 13.30. Saat itu pula Mbah Malik meminta agar segera iqomat.
BACA JUGA:Abu Nawas Diminta Memilih Jadi Orang Kaya atau Bijaksana
Mbah Malik merasa bahwa duduk hanya sebentar, padahal sudah tiga tahun lamanya Mbah Malik duduk berselawat. Satu persatu orang yang dicari Mbah Malik pun sebagian sudah meninggal dunia.
Selain kisah tersebut, satu kisah lain dari Mbah Malik adalah nasionalismenya. Satu ketika saat perjalanan menggunakan mobil di Bantarbolang-Randudongkal, Kabupaten Pemalang di pagi hari. Saat itu, Habib Luthfi juga ikut dalam mobil tersebut.
BACA JUGA:Kisah Tragis Sepasang Kekasih di Kepahiang, Awal Kenal hingga Ingin Nikah di Usia Remaja
Kala itu, Mbah Malik meminta mobil berhenti dan menepi. Tak ada yang paham mengapa Mbah Malik meminta mobil berhenti dan menepi. Belakangan diketahui pada saat itu adalah 17 Agustus jelang pukul 10.00 WIB.
Mbah Malik ternyata menyempatkan diri berdoa pada pukul 10.00 WIB. Sebab pada pukul 10.00 WIB tanggal 17 Agustus bertepatan dengan pembacaan proklamasi. Mbah Malik memimpin doa untuk para pahlawan.